wisata langit
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

Jumat, 07 Mei 2010

Program Kerja Harian Manajemen Langit 2

Program kerja harian adalah proses pembumian Visi dan Misi. Pada pelaksanaan program kerja harian inilah setiap kita harus selalu menghadirkan apa yang telah menjadi Visi hidup kita. Sehingga setiap langkah hidup kita tidak keluar dari proses pencapaian tujuan hidup kita.

Setiap kita melangkah kita harus selalu ingat bahwa "langkah langkah saya ini diniatkan hanya mencari ridha Allah swt, karena saya ingin bahagia di dunia dan akhirat".

Kemudian terapkan dan bumikan segitiga sukses dalam setiap lembaran hari kita selama 24 jam. Yaitu sukses dalam ibadah, sukses dalam pekerjaan atau profesi, sukses dalam hubungan antar sesama manusia.

Sukses dalam ibadah dengan cara membumikan rukun iman, rukun islam dan rukun ikhsan dalam setiap lembaran hari kita, dengan berusaha melahirkan dan mengaplikasikan nilai nilai inti dari rukun iman, rukun islam dan rukun ikhsan tersebut, yaitu nilai nilai tauhid, kesucian, ketundukan, kemerdekaan dan keadilan.

Sukses dalam pekerjaan dengan cara melakukan pekerjaan dengan sempurna dan menyelesaikannya satu persatu serta menjadikan nilai nilai ibadah diatas sebagai inspirator utama dalam setiap pekerjaan kita.

Sukses dalam hubungan antar sesama dengan cara mencintai mereka sebagaimana kita mencintai diri sendiri, memberi kepada mereka tanpa mengharapkan balasan dari mereka, memaafkan mereka apabila mereka menyakiti kita tanpa menuntut balas kepada mereka. Karena di dalam cinta, memberi dan memaafkan terdapat nilai nilai inti dari ibadah yang tersebut diatas.

Sukses dalam ibadah inilah misi hidup kita yang pertama, sebagaimana firman Allah

وماخلقت الجن والانس الا ليعبدون

"Aku tidak ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku"


Sukses dalam pekerjaan dan hubungan antar sesama manusia, inilah misi hidup kita yang kedua, yaitu menjadi Khalifah di bumi, sebagaimana firman Allah ;

واذ قال ربك للملاءكة انى جاعل في الارض خليفة

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di muka bumi"

Selasa, 20 April 2010

Program Kerja Harian Manajemen Langit I

Sebagaimana diketahui, bahwa program kerja harian merupakan ujung tombak atau penggerak utama dari semua bentuk perencanaan dan program kerja. Barangsiapa berhasil menjalankan atau mengaplikasikan program kerja hariannya dalam proses mencapai cita citanya, maka sesungguhnya cita citanya telah tercapai.

Manusia di dalam menjalankan misinya sebagai hamba Allah dan kholifah Allah dimuka bumi, telah diberikan waktu 24 jam setiap hari. Waktu 24 jam ini harus di pergunakan sebaik mungkin dan tidak boleh di habiskan untuk hal hal dan pekerjaan pekerjaan yang sia sia. Tidak ada yang lebih mahal daripada waktu. Waktu yang telah berlalu tidak akan pernah datang kembali kepada kita.ia harus hanya di pergunakan untuk menjalankan tugas Sang Pemberi Waktu itu sendiri, Allah swt.

Pada kenyataannya, seorang muslim dalam kehidupan kesehariannya, tidak akan pernah lepas dari tiga perkara berikut ini ;

1. Ibadah (iman dan amal sholeh)

2. Pekerjaan (profesi)

3. Hubungan dengan sesama manusia (kholifah)


Ibadah sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas semua nikmat yang diberikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Begitu pula Ibadah sebagai kebutuhan ruhiyyah dan fitrah manusia. Ibadah merupakan kehidupan dan kebahagiaan bagi rohani manusia. Tanpa ibadah rohani manusia merana dan mati.

Pekerjaan atau profesi sangat penting untuk kelangsungan kehidupan jasmani manusia. Umumnya manusia harus bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja manusia dapat memenuhi dan membeli kebutuhan badannya. Badan adalah kendaraan ruh. Manusia diperintahkan untuk beribadah kepada Penciptanya dengan badan dan ruhnya. Tanpa kehidupan badan manusia tidak lagi diperintahkan untuk ibadah kepada Allah Penciptanya.

Inilah maksud firman Allah dalam al Qur'an surat al Jumua'ah ayat 10 ;

فاذا قضيت الصلاة فانتشروا في الارض وابتغوا من فضل الله واذكرواالله كثيرا لعلكم تفلحون

"Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu beruntung".

Disini Allah swt, memerintahkan bekerja, mencari karunia Allah kepada orang orang beriman setelah sholat selesai dikerjakan. Namun demikian, apabila kita sudah dalam keadaan bekerja maka ada perintah selanjutnya, yaitu agar banyak banyak mengingat Allah swt pada saat itu. Kemudian manakala panggilan untuk sholat kembali di kumandangkan, maka Allah swt, memerintahkan orang orang beriman, meninggalkan seluruh pekerjaannya kembali untuk melaksanakan sholat fardhu berikutnya, dan begitu seterusnya, sehingga selalu dapat menjaga sholat fardhunya di awal waktu dengan berjamaah sebagaimana yang di contohkan oleh rasulullah dan para sahabatnya. inilah salah satu maksud firman Allah pada ayat 9 surat jumu,ah :

ياأيهاالذين أمنوا اذا نوذي للصلاة من يوم الجمعة فاسعو الى ذكر الله وذرو البيع ذالكم خير لكم ان كنتم تعلمون

"Wahai orang orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari jumu'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".

Begitu pula dalam surat An Nur ayat 37 Allah swt, berfirman :

رجال لاتلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله و اقام الصلاة وايتاء الزكاة

"Orang orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat...".

Adapun hubungan dengan sesama manusia ini juga sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak dapa membayangkan kehidupan ini tanpa adanya hubungan dengan sesama manusia, baik dirumah, ditempat kerja, maupun di masyarakat.Hanya dengan hubungan dengan sesama manusia kita dapat menjalankan fungsi kita sebagai kholifah Allah di bumi ini,walaupun dalam skupnya yang paling kecil seperti dalam keluarga.

Allah swt, berfirman dalan surat Al Hujurat ayat 13 :

ياأيها الناس انا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقباءل لتعارفوا ان أكرمكم عند الله أتقاكم

"Wahai manusia ! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku, agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa".

Dalam riwayat Tirmidzi, Rasulullah saw, bersabda ;

"Orang yang paling dekat tempat duduknya di antara kalian dengan tempat dudukku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik ahlaknya"

Dengan penjelsan diatas, dapatlah di simpulkan, bahwa pengaplikasian program kerja harian haruslah mencakup 3 hal, yaitu aspek keimanan dan ibadah, aspek pekerjaan, dan aspek hubungan dengan sesama manusia. Apabila 3 aspek penting ini mampu diaplikasikan dengan baik dan benar dalam program kerja harian kita, maka tercapailah kebahagiaan di dunia dan akhirat dalam bingkai ridho Allah sebagaimana yang tertuan dalam Visi hidup kita.

Seorang bijak mengatakan ;

"Ketahuilah bahwa kebahagiaan memiliki tiga sumber yang ada dalam kehidupan manusia :

1. Ridha Allah swt, (berusaha untuk mencapai keunggulan dalam aspek ibadah)

2. Melakukan pekerjaan dengan sempurna dan menyelesaikan segala urusan satu persatu (berusaha untuk mencapai keunggulan dalam aspek pekerjaan atau keahlian)

3. Membantu orang lain dengan cara menjaga etika dalam bergaul dengan orang lain, berbuat baik kepadanya, dan mengorbankan sebagian waktu, usaha dan harta untuk kepentingannya ( berusaha mencapai keunggulan dalam aspek sosial)

Wallahu A'lam

Selasa, 13 April 2010

Rukun Islam Adalah Program Kerja Tahunan

Setelah mengetahui tentang visi, misi dan perencanaan jangka panjang serta jangka pendek, kali ini akan didedahkan tentang perencanaan jangka pendek yang aplikasinya berupa program kerja tahunan, program kerja bulanan, pekanan dan harian.

Di manajemen langit, rukun islam adalah merupakan program kerja tahunan. Program kerja tahunan ini merupakan rangkaian program kerja teknis tahunan sebagai aplikasi dari perencanaan strategis atau program kerja jangka panjang. Program kerja tahunan ini kemudian di pecah lagi menjadi program kerja bulanan, pekanan dan harian.

Rukun islam adalah paket program kerja tahunan yang di turunkan dari langit. Rukun islam ini, sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah saw ada lima 5. yaitu :

1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mendirikan sholat
3. Melaksakan puasa
4 Mengeluarkan zakat
5. Menunaikan ibadah haji.

Adapun nilai ruhiyyah yang harus diraih melalui rukun islam ini antara lain :

1. Nilai ruhiyyah Tauhid, melalui rukun islam ke 1, yaitu membaca kalimat syahadat.
2. Nilai ruhiyyah kesucian dan
3. Nilai ruhiyyah ketundukan, melalui rukun islam ke 2, Mendirikan sholat.
4. Nilai ruhiyyah kemerdekaan, melalui rukun islam ke 3, yaitu melaksanakan puasa.
5. Nilai ruhiyyah keadilan, Melaui rukun islam ke 4, yaitu menunaikan zakat.

Kemudian semua nilai ruhiyyah yang 5 ini semakin terbentuk dan optimal melaui rukun islam yang ke 5, yaitu menunaikan ibadah haji.

Dengan demikian, manakala rukun islam yang lima, yang merupakan program kerja tahunan ini dapat diaplikasikan dengan ikhlas dan benar oleh seorang muslim, maka nilai nilai ruhiyyah yang lima ini akan menjadi sifat dan keperibadian dirinya yang akan membawanya kepada apa yang menjadi tujuan dan visi hidupnya, yaitu meraih ridha Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Lalu kenapa rukun islam yang lima ini dikatakan sebagai paket program kerja tahunan dan merupakan teknis pelaksanaan dari program kerja atau perencanaan seumur hidup ? jawabannya mudah. Yaitu karena perintah waktu pelaksanaan rukun islam ini bersiklus setahun sekali. Seperti;

-Ibadah haji, ini pelaksanaannya setahun sekali.
-Ibadah zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal juga setahun sekali
-Ibadah puasa, satu bulan penuh di bulan romadhon juga setahun sekali
-Ibadah sholat, kurang lebih 1800 kali dalam satu tahun.
-Membaca dua kalimat syahadat di dalam sholat fardhu, kurang lebih 3,240 kali dalam setahun.

Sebagaimana yang kita ketahui dari penjelasan diatas, bahwa perintah mendirikan sholat dalam satu tahun sekitar 1800 kali, berikut sekitar 3,240 kali membaca dua kalimah syahadat di dalamnya. Maka untuk mempermudah pelaksanaannya dan lebih ringan dalam pikiran, hal ini kemudian di pecah lagi menjadi program kerja bulanan, pekanan dan terahir program kerja harian. Perinciannya seperti dibawah ini:

Mendirikan sholat.

Dalam 1 tahun = 1800 x

Dalam 1 bulan = 150 x

Dalam 1 pekan = 35 x

Dalam 1 hari = 5 x


Dengan demikian, seorang muslim hanyalah di tuntut menyempurnakan program kerja hariannya ini. Manakala pelaksanaan program kerja hariannya istiqomah dan sempurna, sudah baran tentu program kerja pekanannya, bulanannya, bahkab tahunannya dalam keistiqomahan dan kesempurnaan. Dan pada akhirnya keistiqomahan dan kesempurnaan ibadahnya selalu menyertainya sepanjang hidupnya, sebagiamana yang diinginkan oleh Allah swt, sebagai Penciptanya.

Berpuasa

Dalam 1 tahun = 1 bulan (dibulan Romadhon)

Dalam 1 bulan = 3 hari (puasa sunnah yaumul baid; tgl; 13,14,15 Hijriyyah)

Dalam 1 pekan = 2 hari (puasa sunnah senin & kamis)

Dalam 1 hari = 24 jam (menjaga seluruh anggota badan dari yang dilarang Allah)

Yaitu menjaga anggota badan dari maksiat 5 x hanya beberapa jam diantara pelaksanaan sholat fardhu yakni ;

8 jam antara sholat subuh dan sholat dhuhur.

4 jam antara sholat dhuhur dan sholat ashar.

2 jam antara sholat ashar dan sholat maghrib.

1 jam antara sholat maghrib dan sholat isya'.

9 jam antara sholat isya' dan sholat subuh.

Dengan demikian, apabila seorang muslim mampu memelihara seluruh anggota badannya dari maksiat, hanya beberapa jam diantara waktu sholat 5 waktu, maka ia telah mampu menjaga anggota badannya dari maksiat dalam satu hari. Manakala dalam setiap hari ia mampu menjaga anggota badannya dari maksiat maka itu artinya ia akan mampu menjaga anggota badannya dari maksiat dalam setiap pekan, setiap bulan, setiap tahun dan seumur hidup. Inilah yang diinginkan Allah kepada hamba hambanya yang beriman, sehingga Dia akan meridhoinya dan memberinya kebahagiaan di dunia dan akhirat sesuai dengan Visi hidupnya sebagai manusia.

Menunaikan zakat

Dalam 1 tahun = 1 x (zakat fitrah, zakat mal)

Dalam 1 bulan = 30 x atau lebih (zakat sunnah/shodaqoh)

Dalam 1 pekan = 7 x atau lebih (zakat sunnah/shodaqoh)

Dalam 1 hari = 24 jam, menjalin kasih sayang antar sesama, memberi manfaat kepada orang lain, menolong yang lemah, menyebarkan ilmu, amar makruf nahi munkar, membela agama Allah. Sebab ini semua merupakan nilai ruhiyyah dari ibadah zakat yang di sebut dengan keadilan. Sehingga manakala seorang muslim dapat menjaga nilai ruhiyyah dari ibadah zakat ini 5 x dalam sehari diantara waktu sholat fardhu, yaitu:

8 jam antara sholat subuh dan dhuhur.

4 jam antara sholat dhuhur dan sholat ashar.

2 jam antara sholat ashar dan sholat maghrib.

1 jam antara sholat mahgrib dan sholata isya'.

9 jam antara sholat isya' dan sholat subuh,


maka ia mampu menjaga nilai ruhiyyah ibadah zakat ini, sepanjang hari, sepanjang pekan, sepanjang bulan, sepanjang tahun, dan sepanjang hidupnya. inilah yang diinginkan Allah didalam ibadah zakat kepada hamba hambanya yang beriman. Dengan demikian tercapailah Visi hidupnya untuk mendapatkan ridho Allah, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Menunaikan ibadah haji

Dalam 1 tahun = 1 x (haji wajib, tahun tahun berikutnya haji sunnah)

Dalam 1 bulan = bisa 1 x (umroh )

Dalam 1 pekan =

Dalam 1 hari = 24 jam, menghidupkan nilai tauhid, kesucian, ketundukan, kemerdekan,dan nilai keadilan, sebagai nilai ruhiyyah ibadah haji yang harus diimplementasikan seorang haji dalam kehidupan kesehariannya. Dengan cara menjaganya dalam 5 x sehari yaitu hanya beberapa waktu diantara pelaksanaan sholat fardhu, yakni;

8 jam antara sholat shubuh dan sholat dhuhur.

4 jam antara sholat dhuhur dan sholat ashar

2 jam antara sholat ashar dan sholat maghrib.

1 jam antara sholat maghrib dan isya'

9 jam antara sholat isya' dan sholat subuh.

Dengan demikian, 5 nilai langit yang merupakan ruhiyyah dari pelaksanaan rukun islam yang 5 , yaitu nilai tauhid, kesucian, ketundukan, kemerdekaan dan keadilan, dapat di bumikan setiap hari oleh seorang muslim dalam kehidupannya selama 24 jam, dengan cara menjaga sholat fardhu berjamaah dimesjid bagi laki laki, kemudian 5 nilai ruhiyyah rukun islam ini terus di jaga setelah pelaksanaan sholat fardhu sampai waktu datang sholat fardhu berikutnya, dan begitu sterusnya. dan lebih bagi mereka yang telah melaksanakan ibadah haji.

Wallahu a'lam

Rabu, 31 Maret 2010

Visi dan Misi Hidup Manusia

Didalam manajemen langit telah di jelaskan tentang visi dan misi hidup manusia. Visi dan misi ini akan mengarahkan kehidupan manusia kepada arah yang diinginkan oleh Sang Pencipta manusia dan akan menjadi kebahagiaan kepada manusia sendiri. Berikut ini penjelasannya ;

VISI = Mencari ridho Allah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan diakhirat


MISI = + Menjadi hamba Allah (beribadah kepada Allah) sampai datang kematian

+ Menjadi kholifah Allah di muka bumi


Perencanaan.

Di dalam manajemen langit segala prosedurnya telah disempurnakan dari langit. Manusia tinggal menjalaninya. Tujuan hidup manusia atau visi dan misinya telah di tentukan oleh sang Maha Pencipta. Begitu pula perencanaan dan cara pelaksanaannya sekaligus pengawasannya. Manusia hanyalah dituntut untuk mengikuti sitem yang dibuat dan melaksanakannya dengan sebaik baiknya. Untuk berjalannya sistem ini Sang Maha Pencipta Allah swt, memberlakukan sistem pembalasan. Siapa yang bisa menjalankan sistem langit ini dengan sebaik baiknya maka ia akan di sediakan kenikmatan surga. Dan siapa yang tidak menjalankan dengan semestinya maka ia diancam dengan siksa neraka.

Setelah mengetahui tujuan hidup yang dijabarkan dalam visi dan misi, sesuai dengan ketentuan dari Sang pencipta manusia. Tugas selanjutnya adalah mengubah tujuan atau misi misi tersebut menjadi sebuah rencana periodik atau program kerja. Dalam hal ini Sang Pencipta dan pengatur manusia telah menentukan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah sampai datang kematian. Sepanjang rentang hidupnya ini manusia diperintahkan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya kepada Allah, sehingga mendapatkan akhir umurnya merupakan puncak kualitas terbaik dalam ibadah dan ketakwaannya kepada Allah yang membawanya kepada khusnul khotimah dan meraih pengampunan dan keridhaan Allah yang sangat besar ketika berjumpa dengan-Nya.

Tujuan hidup manusia terbagi dalam dua bagian:

1.Tujuan jangka panjang,global, biasanya disebut dengan tujuan strategis

2.Tujuan jangka pendek, parsial, bertahap, bisa disebut tujuan teknis.

Dalam penerapannya, tujuan teknis dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, sekaigus sebagai sarana untuk meraihnya.

Untuk penentuan tujuan jangka panjang ini Allah swt menjelaskan kepada kita dalam surat al Hijr ayat 99 ;

واعبد ربك حتي يأتيك اليقين

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu".

Kemudian dari tujuan jangka panjang ini di tetapkan sebuah rencana periodik atau program kerja yang sitematis seperti dibawah ini;

- Rencana/program kerja seumur hidup
- Rencana/program kerja tahunan
- Rencana/progran kerja bulanan
- Rencana/program kerja pekanan
- Rencana/program kerja harian

Perinciannya, Rencana/program kerja seumur hidup dipecah menjadi rencana/program kerja tahunan. Rencana/program kerja tahunan dipecah menjadi rencana/program kerja bulanan. Rencana/program kerja bulanan dipecah menjadi rencana/program kerja pekanan. Rencana/program kerja pekanan di pecah menjadi rencana/program kerja harian.

Dengan manajemen seperti ini, tugas yang berat akan terasa ringan, tujuan jangka panjang akan dengan mudah dapat dicapai.

Pengorganisasian

Untuk terlaksananya program program kerja ini. Allah swt dengan kebijaksanaannya telah membagi bagikan tugas dan profesi hamba hambany-Nya didunia ini. Tentang hal ini Allah swt di dalam surat az Zukhruf ayat 32 berfirman :

"Kamilah yang melakukan pembagian pada penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan ".

Di antara kita ada ulil amri (pemegang kekuasaan) yang Allah perintahkan untuk ditaati setelah Allah dan Rasul-Nya, selama pemegang kekuasaan itu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surat an Nisa' ayat 59 :

"Wahai orang orang yang beriman ! Taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu".

Diantara kita ada ulama atau ahli ilmu sebagai pewaris para nabi tempat orang orang awam bertanya tentang urusan agamanya. Dalam hal ini di dalam surat an Nahl ayat 43 Allah swt berfirman :

"Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui".

Dari ayat ayat diatas dapatlah dipahami bahwa Allah swt, telah mengorganisir atau membagikan tugas kepada hamba hambanya dalam kehidupan didunia ini. Ada yang menjadi penguasa, ada yang menjadi ahli ilmu agama (ulama'), dan mayoritasnya menjadi orang awam dalam agama. Sehingga untuk kebaikan urusan urusan dunianya mereka butuh kepada penguasa, sedangkan untuk kebaikan urusan urusan agamanya (akhiratnya) mereka membutuhkan para ulama, sedangkan para penguasa dan para ulama butuh kepada bantuan orang orang awam. Dengan demikian terjadi koordinasi dan sinerji diantara mereka yang membuat kehidupan ini akan berjalan sesuai tujuan penciptaan.

Pelaksanaan

Didalam surat al 'Ashr Allah swt, menjelaskan tentang ciptaannya yang bernama manusia, bahwa seluruh manusia dalam keadaan merugi kecuali mereka yang beriman, yaitu beriman kepada Allah dan sifat sifatnya yang sempurna. Beriman kepada adanya malaikat berikut sifat sifat dan tugasnya. Beriman kepada kitab kitabnya, khususnya kitabnya yang terahir yaitu al Qur'an berikut program programnya. Beriman kepada Rasul Rasul-Nya yang bertugas memogramkan kitab kitab-Nya kepada kepada hamba hanba-Nya. Beriman kepada hari akhir berikut segala apa yang di kabarkan Allah dan Rasul-Nya di dalamnya. Dan beriman kepada Qoda' dan qodar-Nya.

Begitu pula manusia dalam keadaan merugi kecuali mereka yang beramal sholeh. Yang dimaksud beramal sholeh adalah orang orang yang telah MELAKSANAKAN program program kerja atau perencanaan yang telah di tetapkan oleh Allah Pencipta dan Pengaturnya dalam al Qur'an sebagai kitab yang diimaninya mememuat perencanaan dan program program kerja yang harus dibumikan dan dilaksanakan dalam kehidupannya.

Di dalam Al Qur'an, Visi, misi dan perencanaan di simpulkan dalam Rukun iman yang 6. sedangkan pelaksanaannya diwujudkan dalam pelaksanaan rukun islam dalam kehidupan sebagaimana yang disabdakan dan dicontohkan oleh Rosulullah saw.

Pengawasan

Apabila perencanaan dan program kerja telah di laksanakan maka langkah selanjutnya adalah pengawasan. Itulah sebabnya, di dalam surat al Ashr setelah beriman dan beramal sholeh dilanjutkan dengan tugas "Saling memberikan taushiyyah (wasiat/nasihat) tentang pelaksanaan iman dan amalsholeh dengan penuh kesabaran".

Dalam hal ini setiap ummat islam mendapatkan tugas untuk mengawasi yang lain dalam pelaksanaan program program al Qur'an, yang di dalam al Qur'an disebut sebagai pelaksanaan amar ma'ruf nahi mungkar. Dalam menjelaskan hal ini di dalam surat ali imram ayat Allah swt berfirman :

"Kalian adalah ummat yang terbaik yang memerintah kepadan yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah".

Senin, 22 Maret 2010

Terjadinya Resonansi Antara Manusia di Bumi dengan Malaikat di Langit

Apakah gejala resonansi itu? Menurut para ahli fisika, gejala resonansi adalah keadaan turut bergetarnya suatu benda karena adanya gelombang lain yang bekerja pada benda tersebut, dimana frekuensi getar gelombang tersebut sama dengan frekuensi diri benda yang dikenai gelombang. Melalui gejala ini, energi dari sumber getar akan mengalir ke benda yang sama frekuensi dirinya.

Lalu apa pula yang dimaksud gelombang di sini? Gelombang dalam ilmu fisika adalah gejala pertambatan energi dari suatu benda ke benda yang laian, tanpa memindahkan benda yang mengirimkan energi tersebut ke benda penerima. Contohnya , ketika seseorang mendengar radio, si penyiar radio tidak berarti datang kerumah pendengar radio tersebut, melainkan hanya energi suaranya saja. Begitu pula siaran televisi, Handpon, dan seterusnya.

Ketika kita mencari saluran gelombang radio atau TV yang kita sukai, Manakala frekuensi gelombang sistem penerimaan di radio atau TV sama dengan yang di pancarkan saluran gelombang tersebut , maka hasilnya radio atau TV kita turut bergetar pada frekuensi yang sama pula.

Gejala resonansi bisa juga dilihat dari peristiwa sehari hari lainnya. Misalnya dua orang yang saling jatuh cinta. Dalam kacamata ilmu gelombang, hati kedua orang tersebut, akibat berbagai hal, saling beresonansi. Satu bergetar, yang lain pun turut bergetar. Itu sebabnya keduanya bisa tidak mampu saling mengendalikan diri

Dalam hal ini para ahli fisika telah mengadakan percobaan. Sebatang besi yang di pasang horizontal pada dua buah tiang. Kemudian padanya digantungkan 5 buah bandul, dimana beban masing masing cukup untuk membuat tali bandul meregang, namun panjang tali masing masing di buat ada yang sama ada pula yang berbeda. Sebulum percobaan di mulai, pastikan seluruh bandul dalam keadaan diam.

Kemudian salah satu bandul diayunkan, misalnya bandul A. Pada saat bersamaan, amati perilaku bandul yang lain. Setelah itu, percobaan dilanjutkan dengan mengayunkan bandul B , setelah yang lain didiamkan terlebih dahulu. Pada saat bersamaan amati perilaku bandul bandul yang lain. Begitulah seterusnya hingga semua bandul mendapat giliran masing masing

Apa yang terjadi? Berikut ini uraian hasilnya.

Ketika bandul A diayunkan sementara yang lain diam, bandul A terus berayun tetapi bandul yang lain tetap diam.

Percobaan selanjutnya, seluruh bandul dalam keadaan diam, kemudian bandul B diayunkan. Apa yang terjadi? Semua bandul lainnya juga tetap diam, kecuali bandul D. Mula- mula pelan tapi lambat laun bandul D bergerak mengikuti ayunan bandul B.

Pecobaan selanjutnya diterapkan pada bandul C. Hasilnya sama dengan bandul A.

Percobaan selanjutnya diterapkan pada bandul D. Hasilnya bandul B turut berayun.

Percobaan terahir pada bandul E. Hasilnya semua bandul selainnya tetap diam.

Nah, gejala turut begetarnya bandul D oleh bandul B atau sebaliknya disebut dengan resonansi. Mengapa kedua bandul tersebut dapat beresonansi? Karena panjang kedua bandul sama , berarti - menurut pehitungan ilmu fisika - keduanya memiliki frekuensi diri atau frekuensi alami (natural frequency) yang sama pula. Maka bila salah satu bergetar (berosilasi), bandul yang lain pun turut bergetar. Pada peristiwa ini, bandul yang turut bergetar "tidak mampu mengendalikan dirinya" selain ikut bergetar bersama. Silakan pembaca coba eksperimen ini di rumah bila anda ingin membuktikannya.

Sudah menjadi sunnatullah, bahwa setiap benda di alam semesta ini tidak ada yang diam sempurna, melainkan pasti selalu bergerak. Sedangkan akibat gerakan tersebut, apapun yang ada di alam semesta ini akan mengeluarkan gelombang yang memilki frekuensi, panjang gelombang, amplitudo, dan ukuran gelombang lainnya. Dengan demikian dapat di simpulkan bahawa benda dan peristiwa apa saja yang ada di alam semesta ini pastilah menghasilkan gelombang dengan ukuran ukuran tertentu.

Lalu apa kaitantannya denga tema artikel ini? Penulis hanya ingin memberikan informasi, bahwa sekitar 350 tahun yang lalu, sebelum teori gelombang dan gejala resonansi ini ditemukan dan di terapkan, ada seorang ulama' besar di india, yaitu Syah Waliyyullah Dahlawiy dalam sebuah kitabnya " Hujjatullah al Balighah" telah menjelaskan tentang hubungan Malaikat langit atas ( Malaul A'la ) dengan manusia di muka bumi. Terjadinya komunikasi antara malaikant langit dengan manusia ini, hanya manakala manusia memiliki kemiripan dengan sifat sifat dan amalan amalan malaikat langit. Semakin kuat kemiripan sifat sifat manusia dengan sifat sifat malaikat, maka semakin jelas dan luas informasi dari malaikat yang dapat di terimanya.

Untuk tujuan inilah al Qur'an di turunkan. al Quran di turunkan membawa program program langit, yang terprogram kepada para malaikat sejak awal mula mereka di ciptakan. Program program langit ini kemudian di perintahkan kepada Rasul-Nya - yang merupakan manusia yang paling mirip dalam sifat sifatnya dengan para malaikat- untuk di programkan kepada manusia seluruh alam sampai hari kiamat.

Apabila program program langit ini telah terpasang ( terinstall) di diri seseorang maka dengan sendirinya orang tersebut akan memiliki sifat sifat seperti malaikat. Ini artinya bahwa frekuensi dirinya telah sama dengan frekuensi malaikat di langit. Keadan ini menimbulkan terjadinya resonansi antara malaikat di langit dengan dirinya, sebagaimana yang telah diatur prosesesnya oleh Allah swt.

Allah swt telah mendesain penciptaan manusia begitu rupa. Ia di ciptakan dilengkapi dengan sistem penerimaan ilham yang canggih di dalam jiwanya. Begitu pula malaikat di langit atas ( malaul A'la ). Allah swt telah menciptakan mereka dan melengkapinya dengan sistem pemancaran ilham yang ditugaskan oleh Allah untuk dipancarkan kedalam setiap jiwa manusia yang telah memiliki frekuensi yang sama di muka bumi.

Dalam hal ini manusia diibaratkan radio atau TV yang di bikin dilengkapi dengan sistem peneriman gelombang yang canggih. Sedangkan Para malaikat langit atas seperti pemancar radio atau TV yang telah dilengkapi dengan sistem pemancar saluran gelombang. Sehingga manakala frekuensi gelombang sistem penerimaan di radio atau TV sama dengan yang dipancarkan salurang gelombang pemancar radio atau TV tersebut, maka hasilnya radio atau TV tersebut turut bergetar pada frekuensi yang sama, yang menyebabkan tertangkapnya siaran atau informasi yang di pancarkan oleh pemancar radio atau TV tersebut kedalam radio atau TV penerima.

Begitu pula manusia, manakala frekuensi gelombng sistem penerimaan ilham di dalam jiwa manusia sama dengan frekuensi para malaikat langit atas, maka sampailah ilham dari malaikat yang di tugaskan Allah swt tersebut kedalam hatinya, yang selalu akan menuntunnya kejalan yang lurus.

Di dalam al qur'an, Allah menjelaskan hal ini dalam surat Asy- Syams ayat 7 -10 yang artinya :

"Demi jiwa serta penyempurnaan penciptaannya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya ".

Perhatikanlah di dalam ayat ini Allah telah bersumpah dengan jiwa dan penciptaannya yang sempurna. Dimana penciptaan jiwa manusia ini dilengkapi dengan fitrah yang memiliki kecenderungan kepada agama tauhid yaitu Islam. Fitrah di dalam jiwa ini adalah sistim penerimaan gelombang yang memiliki muatan kecenderungan kepada 5 nilai langit, yaitu ; Tauhid, Kesucian, Ketundukan atau penyerahan diri, kemerdekaan dan keadilan. Sedangkan para malaikat langit atas (malaul a'la) memiliki fitrah yang sama yang telah aktif di dalam diri mereka yang di perintahkan untuk selalu di pancarkan kedalam jiwa jiwa manusia yang telah terprogram dengan nilai nilai langit yang sama , melalui pemograman al Qur'an.

Kemudian perhatikan firman Allah " Sungguh beruntung orang yang telah nyucikan jiwanya". Maksudnya sungguh beruntung orang yang telah terprogram dengan program al Qur'an. Karena kecernderungan fitrahnya telah terpenuhi. Hijab hijab fitrahnya telah sirna. Fitrahnya menjadi cemerlang dan bercahaya dengan Tauhid, kesucian, ketundukan dan penyerahan diri, kemerdekaan dan keadilan. Maka terjadilah kesamaan frekuensi dengan malaikat langit atas, yang membuatnya selalu mendapatkan ilham kepada jalan ketakwaan dari Allah melalui para malaikat-Nya.

Lalu perhatikan pula Firman-Nya. "Dan sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya". Maksudnya sungguh merugi orang yang tidak mau di program dengan program al Qur'an. Karena kebutuhan fitarahnya tidak terpenuhi. Fitrahnya tertutup oleh hijab hijab hawa nafsu, kencitaan kepada dunia, dan kebodohan tentang Penciptanya. Jiwanya kotor dan menjadi serupa dengan jiwa iblis. Sehingga ia tidak bisa menangkap ilham ilham jalan ktakwaan dari langit , karena berbeda frekuensi. Bahkan justeru ia memiliki frekuensi yang sama dengan iblis, yang menyebabkan ia selalu mendapatkan ilham kejalan kejahatan dari Allah melalui musuh Allah yaitu iblis. Inilah maksud firman Allah pada ayat sebelumnya ;

"Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya".

Wallahu A'lam.

"

Jumat, 19 Maret 2010

Hubungan Antatara Sistem Langit Dan sistem Bumi

Pada tulisan sebelumnya pembaca telah mendapatkan pemahaman tentang inti fitrah manusia,inti agama tauhid (islam)dan inti isi kandungan Al Qur'an. Untuk lebih mudah di ingat, kembali saya akan menulis ringkasan tulisan yang lalu.

Manusia pada dasar penciptaannya (fitrahnya) memiliki kecenderungan kepada agama tauhid. Yaitu Kecenderungan kepada :

1.Nilai Tauhid
2.Nilai kesucian
3.Nilai ketuntundukan dan kepatuhan
4.Nilai Kemerdekan
5.Nilai Keadilan

Sedangkan agama tauhid (islam), membawa ajaran yang memuat nilai nilai yang di cenderungi dan di butuhkan jiwa manusia tersebut. Yaitu :

1.Ajaran Tauhid (Rukun iman dan syahadatain)
2.Ajaran Kesucian ( Thoharoh ;wudhu',mandi, kebersihan, taubat,tazkiyyah )
3.Ajaran Ketundukan ( Sholat,tilawah, dzikir, do,a,mengikuti aturan Allah )
4.Ajaran kemerdekaan ( Puasa,menundukkan hawa nafsu, zuhud, wara',Qonaah,ridha,syukur, tawakkal, takwa, dll )
5.Ajaran keadilan. ( zakat, shodaqoh,saling menyayangi,tolong menolong (ta'awun),menyebarkan ilmu, dakwah, amar makruf nahi mungkar, jihad dll).

Maka, apabila kecenderungan dan kebutuhan jiwa manusia ini telah di penuhi dengan sempurna, dengan cara mengamalkan ajaran agama tauhid ini dengan baik dan sempurna, ia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup di dua alam, yaitu alam dunia ini dan alam akhirat kelak.

Disamping itu orang yang telah mampu menjalankan ajaran agama tauhid ini dengan baik dan benar ia akan memiliki kemiripan (tasyabbuh) dengan sifat sifat malaikat dilangit. Sebab para malaikat di langit adalah makhluk Allah yang sejak penciptaannya Allah telah memprogram mereka dengan 5 nilai langit secara sempurna.Mereka para malaikat sejak pertama kali di ciptakan senantiasa dalam keadaan ;

1.Bertasbih dan metauhidkan Allah
2.Suci, ( mereka suci dari kotoran, hadats kecil dan besar juga tidak punya dosa )
3.Tunduk kepada Allah ( mereka melakukan apa yang di tugaskan dan tidak pernah maksiat (menentang perintah Allah )
4.Bebas dan tidak memiliki hawa nafsu ( merdeka ).
5.Memiliki sifat kasih sayang yang luas ( keadilan)

Inilah salah satu makna dari ayat al Qur'an ;

ان الدين عند الله الاسلام

"Sesungguhnya agama disisi Allah adalam Islam"

Adapun kitab kitab Allah yang di turunkan ke bumi kepada para Rasul-Nya adalah memuat program program yang telah Allah programkan kepada para malaikatnya di langit, agar di programkan pula kepada manusia di muka bumi.Sehingga apabila seseorang berhasil terprogram dengan program program langit ini maka antara dia dengan malaikat di langit akan terjadi kemiripan sifat. sehingga dengan sendrinya ia akan bisa menarik sifat sifat positif para malaikai di langit sana kedalam dirinya yang ada di bumi. Antara dia dan malaikat selalu terjadi resonansi (getaran) di mana malaikat di langit selalu akan memberikan ilham ilham kebaikan kepadanya yang akan menuntunnya kejalan yang lurus.

Hukum Kemiripan.

Kemiripan akan menarik kemiripan, inilah yang di perkenalkan oleh Rhonda Byrni dalam bukunya "The scret" yang lagi menggemparkan dunia saat ini. Bahwa di jagat raya ini ada satu daya yang sama. Apabila seseorang berfikir positif maka ia akan menarik seluruh hal hal yang positif kedalam dirinya sesuai dengan apa yang ada di fikirannya.Sayangnya kebanyakan manusia selalu terfikir kedalam dirinya sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga ia menarik hal yang tidak di inginkan itu kedalam dirinya, sebagai konsekwensi dari hukum tarik menarik ini.

Allah swt, pencipta manusia dan alam semesta ini telah menurunkan kitabnya kepada manusia yang terpilih sebagai petunjuk kepada manusia untuk meraih kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Didalam kitab inilah diungkap segala rahasia kehidupan, termasuk rahasia kebahagiaan manusia. Sebelum Rhonda Byrni menulis bukunya The scret, Allah swt telah menurunkan Al Qur'an yang menjelaskan rahasia ini jauh lebih luas dan lebih jelas. Allah swt menciptakan manusia yang memiliki potensi positif dan negatif. Dan sebelumnya Allah telah menciptakan Malaikat dengan hanya memiliki potensi Positif. Disamping itu Allah juga menciptakan iblis dengan memiliki potensi hanya negatif.

Al Qur'an turun dengan membawa program program langit dimana apabila manusia berhasil memogram dirinya atau melalui perantara orang lain dengan program ini, maka terjadilah perubahan dalam hidupnya. Ia selalu akan berfikir positif seperti para malaikat di langit, sesuai dengan nilai nilai yang ada di langit. Ia akan selalu berfikir untuk menjaga tauhid di dadanya, ia akan selalu berfikir untuk mensucikan dirinya dari dosa dosa, ia akan selalu berfikir untuk selalu tunduk dan patuh pada aturan agamannya, ia selalu berfikir untuk menghias dirinya takwa dan ia selalu berfikir bagaimana berbaikan kepada orang lain.

Semua pemikiran ini akan menarik semua potensi potensi positif yang ada pada kehidupan para malaikat di langit dan menjadikan dirinya selalu berbahagia sebagaimana para malaikat selalu berbahagia. Inilah hukum kemiripan yang di perkenalkan oleh Al Qur'an kepada manusia.

Akan tetapi manakala manusia gagal untuk memprogram dirinya dengan program langit ini maka manusia akan terjadi kemiripan dengan binatang bahkan terjadi kemiripan dengan iblis. Sehingga jadilah manusia itu seperti binatang dan iblis sebagaimana di jelaskan dalam Al Qur'an. Wallahu A'lam

Rabu, 17 Maret 2010

Manajemen Al Qur'an 2

Syah Waliyyullah Dahlawiy dalam salah satu kitabnya "Fauzul Kabir Fi Ushulit Tafsir" menjelaskan,bahwa isi kandungan al Qur'an secara manthuq (jelas) itu ada 5 , yaitu :

1.Memberi peringatan kepada manusia tentang Allah swt,sifat sifat-Nya,nama nama-Nya, tanda tanda keagungan-Nya,nikmat nikmat-Nya (perbuatan-Nya) (التذكير بالله وصفاته وألائه)

2.Memberi peringatan kepada manusia tentang hari hari Allah, Yaitu hari dimana Allah memuliakan dan menyelamatkan para kekasihnya, seperti para Nabi,para sholihin di masa lalu. Begitu pula hari di mana Allah telah menghinakan dan mebinasakan musuh musuh-Nya, seperti Namrud, Fir'aun dan bala tentaranya,Qorun, dan seterusnya. (التذكير بأيّام الله)

3.Memberi peringatan kepada manusia tentang kematian dan setelah kematian, seperti hari kiamat, hari berbangkit, hari mahsyar, hisab, shirot, surga dan neraka.(التذكير
بالموت وما بعده)

4.Memberi peringatan kepada manusia tentang bantahan Allah kepada 4 kelompok sesat, yaitu orang musrikin,nashoro, yahudi dan munafik.(التذكير بالمخاصمة بالفرقة الأربع

5.Memberi peringatan kepada manusia tentang Hukum hukum Allah, yaitu yang berkaitan
dengan perintah perintah dan larangan larangan Allah, baik ibadah, mu'amalah, mu'asyaroh dan akhlak. (التذكير بأحكام الله)

Mulai dari isi kandungan al Qur'an yang ke 1 sampai ke 3 ini merupakan inti inti ajaran aqidah, tauhid dan keimanan. Yaitu berkaitan dengan keimanan kepada Allah dan sifat sifat-Nya, keimanan kepada kitab kitab-Nya, keimanan kepada Rasul Rasul-Nya dan keimanan kepada hari akhirat. Oleh karena itu, mayoritas ayat ayat al Qur'an yang berkaitan dengan misi misi ini merupakan ayat ayat makkiyyah. Dan ayat ayat inilah yang secara sitematis dan sempurna terprogram kedalam fikiran, hati dan perbuatan para shahabat selama kurang lebih 13 tahun di Mekkah.

Pengaruh dari ayat ayat inilah yang telah merobah mereka 180 derajat dari keadaan sebelumnya. Tidak ada lagi tuhan tuhan selain Allah dalam hati mereka, dimana sebelum itu mereka meyakini banyak tuhan. Tidak ada lagi yang di takuti di alam ini selain Allah. Kebesaran Allah telah memenuhi seluruh lubuk lubuk hati mereka.Fikiran, hati dan seluruh kehidupan mereka,mereka berikan hanya kepada Allah semata.Seperti itulah orang orang yang telah berhasil terprogram di dalam dirinya program program ayat ayat makkiyyah, yang merupakan pemograman tahap pertama dalam manajemen langit yang Allah ajarkan kepada Rasul-Nya.

Isi kandungan al Qur'an yang ke 4 adalah untuk memperjelas konsep tauhid dalam islam dengan membongkar kesesatan keyakinan orang orang yang tidak mau menerima ajaran tauhid. Al qur'an membantah musyrikin arab yang menjadikan patung patung bikinan mereka sendiri sebagai tuhan, dengan hujjah yang sebenarnya telah di terima oleh akal dan hati nurani mereka,namun kesombongannyalah yang mumbuat mereka bertahan dalam kemusyrikan.Al Qur'an membantah orang orang yahudi yang telah menjadikan uzair sebagai anak tuhan, dengan hujjah yang sesuai dengan akal sehat dan nurani mereka. Begitu pula kepada orang orang nasrani yang telah menjadikan isa sebagai anak tuhan.Tidak ketinggalan kepada orang orang munafik yang telah menyembunyikan kekafirannya di balik penampilan luar mereka.

Ayat ayat al Qur'an yang mejelaskan tentang hal ini semua menjadikan keyakinan akan ke Esaan Allah semakin tertanam jauh kedalan fikiran dan hati para shahabat dan semakin dalam kebencian mereka terhadap kekafiran kemusyrikan dan kemunafikan. Inilah salah satu cara pemograman tauhid kedalam fikiran dan dada manusia, yaitu di samping memasukkan materi materi tauhid dalam fikiran dan hati manusia, juga bersamaan dengan itu menjelaskan tentang kerendahan dan kehinaan konsep konsep kesyirikan, kekafiran dan kemunafikan, dan menjadikan semua itu sebagai jalan munuju penderitaan yang abadi di neraka. Dan inilah salah satu keunggulan manajemen Al Qur'an.

Adapun isi kandungan al Qur'an yang ke 5 ini berkaitan dengan amalan fisik dan seluruh anggota tubuh berikut harta benda yang di miliki manusia, yang tercakup dalam ibadah mahdhoh,(langsung) seperti wudhu' sholat, puasa, zakat dan haji. Begitu pula ibadah ghairu mahdhoh (tidak langsung) yang berkaitan dengan muamalah mu'asyarah dan akhlak. Pemograman ayat ayat al qur'an yang berkaitan dengan hukum hukum ini keberhasilannya sangat tergantung kepada keberhasilan pemograman tahap pertama di atas, yaitu pemograman ayat ayat iman. Sehingga apabila pemograman pada tahap pertama belum berhasil maka akan sulit dan terasa berat untuk menjalankan perintah perintah dan larangan larangan Allah yang merupakan program lanjutan dari program iman. Yaitu program tahap pertama. Inilah wujud ungkapan para shahabat "

نحن تعلّمنا الايمان ثمّ تعلّمنا القرأن

"Tahap pertama kami belajar iman lalu pada tahap kedua kami belajar (hukum hukum) al Qur'an"

Inilah manajemen al Qur'an, yang merupakan manajemen langit, yang di programkan oleh Allah untuk kebaikan manusia di seluruh alam sampai hari kiamat. Barangsiapa yang ikut andil di dalam tugas pemograman ini, baik dengan cara mentaklimkan al Qur'an atau mendakwahkan isi kandungan al Qur'an, akan mendapatkan bantuan dan pertolongan dari Allah di dunia dengan memberi keberkahan dan bertambahnya hidayah kepada kehidupan mereka dan keluarga mereka. Demikian pula kelak di akhirat, dengan memberikan kedudukan yang tinggi di surga bersama para Nabi dan kekasih kekasih Allah swt. Dan barangsiapa yang menghalang halangi tugas pemograman ini dia akan mendapatkan laknat Allah dan para malaikat di dunia dan akhirat.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan, bahwa isi kandungan al Qur'an sebagaimana di jelaskan oleh Syah Waliyullah di atas, dari poin ke 1 sampai ke 4 ini berkaitan dengan Nilai TAUHID. Sedangkan pada poin yang ke 5 ini berkaitan dengan nilai Kesucian (wudhu'), Ketundukan (sholat), Kemerdekan (puasa), dan Keadilan -kasih sayang antar sesama- (Zakat, shodaqoh).

Inilah inti nilai langit, inti ajaran islam dan inti jiwa manusia yang penah kita bahas dalam tulisan sebelumnya, yaitu "

1.Tauhid
1.Kesucian
3.Ketundukan
4.Kemerdekaan
5.Keadilan.

Dan inilah yang kami sebut sebagai "MANAJEMEN LANGIT"

Wallahu A'lam.

Selasa, 09 Maret 2010

Pemograman Al Qur'an (manajemen langit) Dalam Diri Manusia

Bagaimana menginstall Al qur'an (manajemen langit) dalam diri manusia ? pertanyaan ini mungkin terdengar aneh, akan tetapi penulis hanya ingin memberikan gambaran kepada pembaca agar mudah dipahami, bahwa manusia kalau ibarat komputer, untuk memasukkan program program yang kita inginkan kedalam komputer kita maka salah satunya dengan cara menginstall (memasang) program program tersebut kedalam komputer kita dengan cara mengikuti petunjuk penginstholan dari pembuat program dan pembuat komputer tersebut.Tidak dengan asal asalan. Sebab kalau tidak mengikuti cara dari sang pembuatnya. bisa jadi penginstholan progam terbut gagal dan komputer tidak jalan.

Begitu pula manusia, seperti komputer tadi.Sedangkan al Qur'an adalah kitab suci yang memuat program program langit yang harus di pasang ( diinstall ) di dlam diri manusia berikut cara cara pemasangannya yang datang dari Pencipta manusia dan pemilik program program al Qur'an. Hal ini supaya manusia dapat menjalankan fungsinya di muka bumi, sebagai hamba Allah dan kholifatullah fil ardhi.

Nabi Muhammad saw, yang mendapatkan kemuliaan dari Allah swt, untuk menerima wahyu yang berisi program progran langit ini, sekaligus mendapatkan tugas untuk memogram program progran langit ini kepada dirinya, kepada keluarga terdekat beliau,dan kepada manusia seluruh alam.

Untuk tugas besar ini Beliau di berikan petunjuk bagaimana memasang (menginsthol) program program langit ini kepada seluruh manusia dan bagaimana menyebarkannya di muka bumi.Ada beberapa ayat di dalam al Qur'an yang menjelaskan tentang tugas Rasulullah ini sekaligus cara pemasangannya dalam diri manusia. Salah satunya bisa kita lihat dalam surat al Jumu'ah ayat 2 , Allah swt berfirman :

هوالذي بعث في الاميين رسولا منهم يتلوا عليهم أياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين

"Dialah Allah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (al Qur'an dan sunnah). Meskipun sebelumnya mereka benar benar berada dalam kesesatan yang nyata".

Di dalam ayat ini Allah swt, menjelaskan tentang apa tugas Rasulullah saw, yaitu; 1. Membacakan ayat ayat Allah kepada ummatnya. 2. Mensucikan mereka. 3. mengajarkan kepada mereka Al Qur'an dan sunnah.Kemudian ayat ini juga memberi petunjuk tentang cara pemograman al Qur'an dalam diri ummatnya. Yaitu, 1.Dibacakan ayat ayat Allah kepada mereka, baik ayat ayat qouliyyah, berupa ayat ayat al Qur'an yang di turunkan kepada beliau pada saat setelah wahyu diturunkan,- yaitu di bacakan secara talqqi(pembacaan langsung) kepada para sahabat,- maupun ayat ayat kauniyyah yang merupakan tanda tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang di muat dalan kandungan ayat ayat qouliyyah tersebut, dengan cara mendakwahkannya,membicarakannya berulang ulang dalam setiap kesempatan, sehingga masuklah kebesaran dan keaguangan Allah dalam hati para sahabat. 2.Mensucikan mereka, dari kemusyrikan dan dosa dosa masa lalu mereka, dengan dakwah kepada tauhid dan dan ketaatan yang ikhlas kepada Allah swt. 3. Mengajarkan kepada mereka isi kandungan al Qur'an dan sunnah, yaitu mengenai hukum hukum syariah, berkaitan dengan perintah perintah Allah yang wajib dan yang sunnah, begitu pula berkaitan dengan larangan larangan Allah yang haram dan yang makruh, serta yang berkaitan dengan perkara perkara yang mubah.

Cara pemograman ini tidak boleh diabaikan. Sebab jika di abaikan berakibat kepada gagalnya pemasangan ( penginstalan ) program program al Qur'an ini kepada diri manusia. Betapa banyak orang orang islam yang sudah mepelajari Alqur'an, namun tidak mengikuti petunjuk pemograman yang di berikan oleh Allah swt ini, akhirnya mereka masih gagal meraih predikat mukmin yang sejati dan jebol jebolnya kebanyakan mereka masih menjadi muslim yang fasik bahkan munafik.

Untuk Tujuan inilah al Qur'an diturunkan tidak sekali turun, tapi secara berangsur angsur.Di dalam sejarah tumbunya islam, ada periode Mekkah dan ada periode Madinah. dalam periode Mekkah, ayat ayat al Qur'an yang turun berkaitan dengan keimanan kepada Allah swt. Tentang Tauhid,Tentang tanda tanda kebesaran Allah, sifat sifat Allah, nikmat nimat Allah, tentang kematian, hari qiamat, hari berbangkit,makhsyar, hisab, siroth,surga dan neraka. Begitu pula kisah kisah ummat terdahulu. Mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mendapatkan keselamatan dan kemuliaan. Seperti pengikut Nabi Nuh yang selamat bersamanya di atas kapal,kaum Nabi Yunus yang tidak jadi di azab oleh Allah karena mereka mau bertobat dan mau taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan seterusnya. Begitu pula kisah ummat terdahulu yang tidak taat kepada Allah Dan Rasul-Nya. Seperti kaum nabi Nuh yang tenggelam sebab bencana banjir bersama anak Nabi Nuh,kaumnya Nabi Hud, yaitu kaum 'Ad yang luluh lantak sebab angin topan yang sangat dahsyat, kaum nabi Sholeh, yaitu kaum Stamud yang pecah berkeping sebab suara petir yang keras yang menimpa mereka, Qorun yang hartanya di tenggelamkan kedalam bumi, Fir'aun dan tentaranya yang di tenggelamkan di laut merah.

Inilah yang pertama tama kali ayat ayat Al Qur'an di turunkan di mekkah. Ayat ayat ini memuat program program aqidah,tauhid dan keimanan, yang merupakah kebutuhan fitrah manusia yang pertama dan utama. Ayat ayat inilah yang pertama kali di programkan kedalam dada para sahabat, dengan cara membacakannya secara langsung kepada mereka, kemudian di renungkan dan di bicarakan isi dan kandungannya, berulang ulang, lagi dan lagi, dalam waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 13 tahun. sehingga masuklah kebesaran Allah dalam dada mereka,timbullah rasa takut yang mendalam akan siksa di dunia dan di akhirat,lahirlah cinta kepada kebaikan dan keindahan surga.Muncullah keinginan untuk selalu berbakti dan bersyukur kepada tuhannya.

Ayat ayat tentang keimanan inilah yang telah di turunkan pertama kali dan diperintahkan oleh Allah kepada Rasulnya, untuk di programkan pertama kali kepada para sahabatnya dan kepada manusia di seluruh alam dengan cara dibacakan, di dakwahkan, direnungkan,dibicarakan berulang ulang lagi dan lagi dalam waktu yang tidak sebentar. Sehingga pemograman ini berhasil sempurna, yang akan di tandai dengan mulai merasakan kebesaran Allah dalam hati,mulai banyak mengingat akhirat dan mencintainya dari pada kehidupan dunia. Dan mulai ingin selalu bertaubat dan minta ampun kepada Allah atas dosa dosa yang selama ini dilakukan. Kemudian mulai ada keinginan untuk selalu bersukur atas nikamat nimat Allah yang telah di terimanya. Dan mulai ada keinginan untuk selalu menambah baktinya kepada Allah yang telah memberikan semua itu. Inilah bukti keberhasilan penginsthalan atau pemograman dalam tahap pertama. yaitu pemograman iman. Dan inilah yang telah berhasil di programkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya pada periode mekkah dam fase dakwahnya.

Setelah keberhasilan pemograman iman inilah kemudian Allah swt, menurunkan ayat ayat hukum, yaitu yang ada kaitannya dengan perintah dan larangan.Yang pertama turun ayat ayat yang ada kaitannya dengan ibadah ibadah mahdhoh. Ayat ayat yang berkaitan dengan perintah kewajiban sholat diantaranya turun sebelum berahirnya periode mekkah, yang menunjukkan bahwa program sholat ini sangat dekat kaitannya dengan program iman. Setelah itu tidak lama setelah Rasulullah hijrah kemadinah, turunlah ayat yang membawa perintah pemograman puasa dan zakat. begitu juga berangsur angsur turun ayat ayat yang berkaitan dengan larangan larangan, seperti, meminum khomer,berzina, berjudi, memakan riba, mencuri, membunuh, dan seterusnya. semua itu di turunkan di madinah. Bahkan dimadinah ini pula telah di izinkan jihad dengan pedang.Dan berahir dengan perintah haji, tidak lama sebelum Rasulullah wafat.

Semua pemograman yang berkaitan dengan hukum hukum, yang berupa, ibadah, muamalah, mu'syaroh dan akhlak ini, hanya di tempuh dalam waktu sekitar sepuluh tahun. Namun dapat dengan mudah di jalankan dengan penuh keberhasilan. Hal ini karena pemograman pada tahap pertama yaitu program iman telah lebih dahulu di selesaikan walaupun perlu waktu yang cukup lama. Karena apabila kebesaran Allah dan kecintaan kepada akhirat telah masuk kedalam hati manusia maka perintah dan larangan apa saja yang diberikan oleh Allah kepadanya semua akan di laksanakan secara mudah dan ringan. Dan inilah yang terjadi pada diri sahabat. Sehingga islam bisa tumbuh di zaman mereka penuh dengan keberhasilan dan kemenanga.

Seperti inilah Al Qur'an harus di programkan kepada manusia. yaitu mulai dari pemograman ayat ayat iman, baru setelah setelah selesai dan berhasil pemograman iman ini, kemudian dimulai penekanannnya kepada program program ibadah, muamalah, muasyaroh dan akhlak. Sehingga semua itu akan dengan mudah dan cepat terprogram dalam setiap individu manusia.

Betapa banyak orang yang sudah tahu dan paham tentang perintah dan larangan Allah namun mereka tidak mampu melaksanakannya dalam kehidupan sehari hari, hanya karena mereka belum merasakan kebesaran Allah dan belum ada rasa takut di hatinya akan siksa Allah di dunia dan di akhirat. Sehingga mereka hanya bisa menjadi muslim yang fasik dan munafik. dan tidak mampu menjadi muslim yang mukmin hanya karena salah dalam cara pemograman Al Qur'an dalam diri mereka. Wallahu A'lam.

Sabtu, 20 Februari 2010

Bagaimana sistem langit bekerja


Allah swt,mendatangkan manusia di muka bumi ini, disamping untuk beribadah kepada-Nya juga mendapatkan tugas menjadi kholifah untuk memakmurkan bumi dengan kebaikan kebaikan.Antara tugas beribadah dan tugas menjadi kholifah ada kaitan yang sangat erat.Manusia tidak akan pernah mampu menjadi khalifah ( pengganti ) Allah dimuka bumi ini, sebelum ia mampu menjadi hamba Allah yang sesungguhnya.

Kenapa demikian ? Karena,manusia yang belum mampu menjadi hamba Allah dalam arti yang sesungguhnya, berarti ia masih menjadi hamba bagi dirinya sendiri.Ia belum merdeka dari penjajahan hawa nafsunya.Ia belum merdeka dalam arti spritual.Ia belum merdeka dalam arti agama.

Kemerdekan dalam arti agama adalah kewajiban manusia untuk mengenal dirinya sebagai hamba Allah dan khalifatullah di bumi, sehingga ia tiada menghamba pada apapun, pada siapapun, kecuali Allah. Dari definisi ini jelas bahwa manusia merdeka adalah manusia yang hanya mengarahkan penghambaannya kepada Allah semata. Manusia yang belum merdeka dalam arti agama ini, ia akan menyembah ilah yang bukan Allah. Misalnya ia akan menyembah pada dunia emperis, pada uang, pada pangkat dan jabatan. Maka jelas manusia seperti ini bukanlah manusia merdeka.

Mengapa begitu banyak masalah kemerdekaan muncul di dunia modern ini ? Pertanyaan ini mudah sekali kita jawab: Yaitu karena banyak manusia yang belum merdeka dalam arti agama memperoleh hak sebagai manusia merdeka. Manusia yang belum merdeka dalam arti agama akan menyalah gunakan kemerdekaan itu kalau mereka diberi hak kemerdekaan. Dari sinilah muncul rumus eksploitasi yang begitu banyak kita lihat di dunia modern ini :

- Si kaya merdeka untuk memperbudak si miskin, dan si miskin merdeka untuk diperbudak si kaya

- Si pinter merdeka untuk memperbudak si bodoh, dan sibodoh merdeka untuk diperbudak si pinter.

- Si kuat merdeka untuk memperbudak si lemah, dan si lemah merdeka untuk diperbudak si kuat.

- Dan bentuk masyarakat yang paling terkutuk terjadi kalau si pinter, si kuat dan si kaya bersatupadu memperbudak si bodoh, si miskin dan si lemah.

Dan ternyata, Sistem eksploitasi seperti inilah yang berlangsung terus menerus, dalam kehidupan antar bangsa atau dalam suatu negara di zaman yang katanya sudah maju ini. Kenapa ? Sebab ada sebagian bangsa atau negara di dunia ini yang telah mengankat dirinya menjadi penguasa dunia (kholifah), namun mereka enggan menjadi hamba Allah yang telah menciptakan diri mereka. Begitu pula banyak orang orang yang mendapatkan hak dan kemerdekaan untuk menjadi penguasa di suatu negara namun secara spritual dan agama mereka belum merdeka. Maka sepanjang para penguasa di dunia ini berada pada kondisi seperti itu, praktek eksploitasi, penjajahan, penindasan, dan ketidak adilan tidak mungkin dapat dihapuskan dari muka bumi. Dan sepanjang itu pula dunia ini selalu dalam ancaman bahaya.

Inilah perlunya manajemen langit diprogramkan di muka bumi. Manajemen langit adalah nilai nilai dari langit yang termuat dalam kitab suci Al Qur'an,untuk di programkan di dalam diri setiap manusia di bumi.Nilai nilai tersebut terintisarikan di dalam 5 nilai, Yaitu ;

1. Tauhid
2. Kesucian
3. Ketundukan
4. Kemerdekaan
5. Keadilan

lima nilai langit ini telah diletakkan oleh Allah swt, di dalam cetakan dasar penciptaan manusia yang di sebut dengat fitrah.Oleh sebab itu, setiap diri manusia sejak awal kejadiannya telah memiliki kecenderungan terhadap 5 nilai langit tersebut. Lima nilai ini merupakan inti kandungan Al Qur'an, inti ajaran islam dan inti jiwa manusia. Setiap manusia terlahir ke dunia ini, membawa kecenderungan terhadap 5 nilai ini.Hanya kemudian lingkungannyalah yang membuat kecenderungan kepada lima nilai ini menjadi meredup atau bahkan menjadi padam.

Rasulullah saw, bersabda,"Setiap anak yang dilahirkan (di dunia ini), terlahir dalam keadaan fitrah ( memiliki kecenderungan kepada lima nilai langit ).Maka orang tuanyalah ( lingkungannyalah ) yang membuat ia menjadi nasrani, yahudi dan majusi ( yang menjadikan padamnya 5 nilai langit tersebut ).

Manakala 5 nilai langit telah menjadi padam dalam diri kebanyakan manusia di muka bumi, maka dunia ini akan menjadi ajang pertumpahan darah dan menjadi ajang penindasan si kuat pada si lemah, yang mumbuat hidup kebanyakan manusia di dunia ini terasa dalam neraka.Ini telah menjadi keputusan Allah sejak manusia dan iblis terusir dari surga. Di dalam surat Al Baqoroh ayat 36 di jelaskan;

"Dan kami berfirman, Turunlah kalian ! ( dari surga ke bumi ). Sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan bagi kalian ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang di tentukan (ajal/kematian).

Selanjutnya pada ayat yang ke 38 Allah berfirman :

"Kami berfirman,"Turunlah kalian semua dari surga ! Kemudian jika benar telah datang petunjuk-Ku (manajemen langit) kepada kalian, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,(memprogram dirinya dengan manajemen langit ini) tidak ada rasa takut kepada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati".

Yang di maksud dengan apabila telah datang petunjuk-Ku dalam firman ini, adalah; apabila telah datang kitab kitab suci yang memuat petunjuk petunjuk Allah yang berupa nilai nilai langit yang di intisarikan dalam 5 tata nilai diatas. Dan seluruh petunjuk petunjuk Allah yang termuat dalam kitab kitab suci terdahulu telah termuat secara keseluruhan dalam Kitab yang terahir yang di turunkan kepada hamba-Nya yang terpilih ( Muhammad saw ) melalui malaikat kepercayaan ( Jibril as ), yaitu kitab Al Qr'an.

Hubungan Antara Manajemen Langit ( Al Qur'an ) dan Manusia

Al Qur'an adalah kitab suci yang terahir yang di turunkan dari langit kebumi.Di dalamnya terekam seluruh nilai nilai ajaran islam, baik aqidah, syariah dan akhlak islam. Aqidah terangkum dalam Rukun Iman yang 6.Syariah Terangkung dalam rukun islam yang 5. Akhlak terangkum dalam rukun ikhsan yang 1. Sehingga ada sebagian dai kontemporer yang mengembangkan training kecerdasan spritual yang berlambangkan 165, yang dikenal dengan ESQ.

Adapun di ML (Manajemen Langit)- nama blog yang anda baca ini-,untuk lebih mempermudah dan mempercepat ummat memahami dan mengamalkan islam dalam kehidupan, maka nilai nilai islam yang terangkum dalam 165 ini, di peras lagi menjadi 5 nilai langit. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Tauhid, ini merangkum rukun iman yang 6 termasuk rukun islam yang pertama.
yaitu perkara aqidah.

2. Kesucian dan
3. Ketundukan, ini merupakan tujuan dari rukun islam yang ke 2, yaitu sholat.
4. Kemerdekaan, ini merupakan tujuan dari rukun islam yang ke 3, yaitu puasa.
5. Keadilan, ini merupakan tujuan dari rukum islam yang ke 4, yaitu zakat.

Adapun rukun islam yang ke 5, yaitu haji, ia merupakan rangkuman dari nilai yang lima ini. Dari 2 sampai 5 ini merupakan aplikasi dari semua tujuan Syariat.

Adapun akhlak, ia merupakan buah dari pelaksanaan nilai yang ke 4 dan yang ke 5 setelah sebelumnya mendapatkan energi dari nilai yang ke 1,2 dan ke 3.

Inilah lima nilai langit yang merupakan inti dari manajemen langit hasil perasan dari rukun iman yang 6, rukun islam yang 5, dan rukun ikhsan yang 1. atau dengan kata lain, ia hasil perasan dari perkara aqidah, syari'ah dan akhlak.

Yang menakjubkan adalah, bahwa 5 nilai langit yang merupakan inti ajaran al Qur'an dan islam ini telah Allah letakkan di dalam diri setiap manusia pada cetakan dasar penciptaannya, yang di sebut sabagai fitrah manusia. Sehingga dengan cetakan dasarnya ini setiap manusia sejak awal penciptaannya telah memiliki kerinduan dan kecenderungan kepada nilai nilai islam, sebagaimana ketertarikan potongan potongan besi kepada besi semberani.Dengan kata lain, bahwa setiap manusia di ciptakan oleh Allah memiliki naluri beragama, yaitu agama tauhid, yaitu islam. Inilah yang di maksudkan dalam hadits di atas."Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah"

Di dalam al Qur'an, Allah swt, menjelaskan hal ini pada surat ar Rum ayat 30 yaitu;

فَأقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَتَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَالِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمْ وَلكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُوْنَ

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama islam, itulah fitrah Allah,Yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"


Maksud firman Allah,"Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama islam", adalah,"Kerjakanlah (amalkanlah) agama islam ini dengan sempurna dan penuh kesungguhan",sebab agama islam itu sesuai fitrah Allah.

Sedangkankan maksud fitrah Allah disini menurut ulama ahli tafsir adalah al Islam, yaitu agama islam itu sendiri. Adapun yang di maksud dengan ,"Dimana Allah telah menciptakan manusia menurut fitrah itu", adalah, bahwa Allah menciptakan manusia atas cetakan dasar nilai nilai islam. Yaitu nilai nilai langit yang 5 ; Tauhid, kesucian, ketundukan, kemerdekaan dan keadilan.

Maka dari sinilah kita mendapatkan kesimpulan, bahwa 5 nilai langit ini, disamping merupakan inti ajaran Al Qur'an dan islam, ia juga merupakan inti fitrah manusia atau inti kecenderungan dan kebutuhan jiwa dan ruhiyyah manusia. Dari sini pula kita mengerti bahwa, kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat hanya ada di dalam islam. Semakin sempurna seseorang dalam menjalankan agama islam, semakin banyak pula kebutuhan jiwanya terpenuhi sehingga menjadi semakin bertambah kebahagiaannya.

Gambaran keadaan ini sama seperti rembulan di malam purnama, ia dengan lurus dan sempurna menghadap matahari, tanpa sedikitpun terhalang oleh bumi. Sehingga rembulan mendapatkan pancaran matahari begitu sempurna. Maka nampaklah pancaran cahaya kegebiraan yang sempurna di wajah sang rembulan, dan pancaran kebahagiaan inipun ia bagikan dan pantulkan pada penduduk bumi. Sehingga penduduk bumi turut pula merasa bahagia bersamanya. Dan ini tidak terjadi di malam malam yang lain, karena ia tidak mampu menghadap matahari dengan sempurna, sebab ia terhalang oleh bumi.

Manusia seperti rembulan, Al Qur'an/islam seperti matahari, nafsu seperti bumi. Apabila nafsu secara total menghalangi manusia untuk mendapatkan sinar Al Qur'an, maka ia disebut manusia Kafir (gerhana total). Apabila nafsu dapat di geser atau di kendalikan oeh manusia sehingga secara penuh ia dapat menerima sinar Al Qur,an maka ia disebut manusia mukmin yang sejati (bulan purnama),dimana ia akan dapat memantulkan cahaya rahmat kepada nafsu, sehingga nafsu menjadi tenang (mutmainnah), sebagaimana bulan purnama dapat memantulkan cahaya kepada bumi, dan membuat bumi menjadi indah dan penduduknya terasa damai.

Fitrah Manusia

Telah di sebutkan diatas, bahwa manusia pada asal penciptaannya telah di titipkan nilai nilai langit kepadanya, yaitu berupa kecenderungan kepada agama tauhid, yaitu agama islam. Sehingga antara manusia dan islam ada keterkaitan yang sangat erat yang tidak dapat di pisahkan.Manusia tidak akan bahagia dan sempurna tanpa islam. Islam tidak akan teramalkan di bumi tanpa manusia.Hubungan ini bisa kita perjelas seperti di bawah ini:

Fitrah Manusia memiliki kecenderungan kepada:

1. Tauhid, yaitu mengenal Tuhannya yang Satu
2. Kesucian, yaitu kesucian dari kotornya jiwa dan badan
3. Ketundukan, yaitu tunduk kepada Penciptanya.
4. Kemerdekaan, yaitu merdeka dari kekuasaan hawa nafsu.
5. Keadilan, yaitu kasih sayang antar sesama

Al Qur'an/Islam memuat nilai (ajaran) yang di cenderungi (dibutuhkan) manusia yaitu:

1. Nilai Tauhid, (Rukun iman, syahadataini).
2. Nilai Kesucian, (Wudhu',Mandi,kebersihan, kerapian,memakai wewangian).
3. Nilai Ketundukan, (Sholat,tilawah,dzikir,do'a,istighfar, dll).
4. Nilai kemerdekaan, (Puasa,zuhud,qona'ah,waro',sabar,mujahadah,taubat,tawakkal,
syukur,takwa, dll).
5. Nilai Keadilan, (Zakat,shodaqoh,tolong menolong,saling menghormati dan menyayangi,
dermawan,tawadhu',mengajarkan ilmu,dakwah,amar ma'ruf nahi mungkar,jihad, dll).

Keterkaitan antara fitrah manusia dan nilai nilai langit ini, sama seperti keterkaitan badan manusia dengan benda benda bumi.Badan manusia memiliki kecenderungan atau kebutuhan kepada benda benda bumi, seperti sandang, pangan, dan papan. Sebagaimana ruh manusia memiliki kecenderungan atau kebutuhan pada nilai nilai langit, seperti, tauhid, kesucian, ketundukan,kemerdekaan dan keadilan.

Demikianlah dengan kasih sayangnya, Allah telah menciptakan manusia dengan kedua cenderungan atau kebutuhan tersebut, kemudian Allah memenuhi masing masing kecenderungan atau kebutuhan manusia tersebut untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.

Untuk kebutuhan badan manusia, Allah swt, turunkan air hujan dari langit, kemudian dialirkannya kepori pori bumi dan memunculkannya menjadi mata air - mata air di pelosok pelosok bumi, dengannya Allah tumbuhkan tumbuh tumbuhan yang beranika ragam, sehingga dari itu Allah penuhi kebutuhan sandang (pakaian),pangan (makanan dan minuman), papan (rumah atau tempat tinggal)untuk manusia. Begitu pula Allah turunkan besi dari langit untuk kepentingan peralatan dan kendaraan manusia.

Sedangkan untuk kebutuhan ruh manusia, Allah telah turunkan wahyu atau kitab kitab dari langit yang memuat ajaran dan nilai nilai langit. Sehingga dengan nilai nilai langit ini kecenderungan dan kebutuhan ruhiyyah manusia - yang di dalamnya terdapat fitrahnya,- dapat terpenuhi.

Apabila manusia bisa mendapatkan apa yang menjadi kecenderungan dan kebutuhan fisik dan ruh yang telah di sediakan oleh Allah tersebut, maka ia selalu berada dalam ketentraman dan kebahagiaan yang sempurna.