Generasi Langit
Generasi langit baru pasti akan datang. Sebagaimana generasi langit pertama telah datang mengukir sejarah peradaban manusia yang gemilang.Mengisi kegersangan peradaban manusia yang yang luluh lantak di panggung dunia pada saat itu, baik di timur maupun di barat. Itulah generasi shahabat hasil binaan langit lewat tangan lembut Rasulullah SAW.
Generasi langit adalah generasi Al Qur'an,generasi Muhammad. Generasi yang seluruh pikiran dan jiwanya telah terinstal aplikasi langit, yaitu Al Qur'an. Sehingga sebagai OUTPUT nya, mereka tidak mampu berfikir,berbicara dan berbuat kecuali dengan nilai nilai Al Qur'an. Visi dan misi hidupnya dari Al Qur'an. Seluruh hidup dan matinya demi Al Qur'an.
Mereka memiliki sifat dan potensi untuk memegang kepemimpinan atas bangsa bangsa lain.Bangsa bangsa lain dibawah kepemimpinan mereka terjamin keamanan dan kesejahteraannya.Semua itu hanya karena Al Qur'an telah terprogram dalam diri diri mereka.Melalui programer ulung yang mendapatkan pendidikan langsung dari langit. Sebagai murid kesayangan malaikat Jibril As,Jubir Allah SWt. Yaitu Muhammad SAW.
Pengaruh Pemograman Al Qur'an
Diantara keberhasilan pemograman Al Qur'an pada generasi pertama ummat ini,yang telah disaksikan oleh sejarah adalah ;
1. Mereka tidak melakukan tindakan apapun atas kemauan sendiri.
2. Mereka tidak bertindak dholim kepada orang lain.
3. Mereka dapat menegakkan kedilan dikalangan ummat manusia.
4. Mereka telah diberikan cahaya yang terang oleh Allah agar dapat berjalan
dengan indah di tengah tengah manusia. Sebagaimana firmannya :
"Dan apakah orang yang sudah mati hatinya (yakni orang
orang kafir dan yang lainnya) kemudian dia Kami hidupkan
dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan
cahaya itu ia dapat berjalan di tengah tengah masyarakat
manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam
gelap gulita yang sekali kali tidak dapat keluar darinya."
(Qs. Al An'am : 122)
5. Sebelum menjadi pemimpin dan penguasa mereka telah mendapatkan
pendidikan akhlak dan pembersihan jiwa terlebih dahulu dari Mursyid
besarnya, Muhammad SAW. Beliau sendirilah yang mengasuh, membiasakan
mereka hidup zuhud, pantang kesenangan duniawi, hidup bersih dan
suci, jujur, tidak sombong, tidak ada pamrih, tidak senang mengincar
kekuasaan dan pantang mengejarnya dengan serakah. Hal ini sesuai
didikan gurunya Muhammad SAW:
"Demi Allah kami tidak akan menyerahkan tugas
pekerjaan itu kepada orang yang memintanya,
atau kepada orang yang mengingikannya."
(Muttafaqun 'Alaih)
6. Mereka bergerak dimuka bumi hanyalah ingin membebaskan manusia dari kesesatan menyembah manusia, menuju penyembahan kepada Allah SWT, semata. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang sahabat Nabi SAW. Rib'i, utusan Rasulullah di hadapan Raja Persia, Jazdagird,
" Allah menciptakan kami untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan menyembah
manusia dan mengajak mereka supaya menyembah Allah semata. Untuk mengeluarkan
manusia dari sempitnya dunia kepada keluasan akhirat. Dan untuk mengeluarkan
mereka dari kedzaliman agama agama dalam keadilan islam."
7.Didalam diri mereka terpadu unsur unsur keagamaan ( spritual ), ahlak, kekuatan dan politik. Memiliki kesanggupan memadukan soal soal spiritual dan material. memiliki kesiapan fisik yang sempurna dan jangkauan akal pikiran yang luas.
8. Mereka memiliki kemungkinan membawa ummat manusia pada tujuan yang ideal, yitu ;
1. Ketinggian rohani,
2. Keluhuran budi pekerti,
3. Kecukupan materi.
Membentuk Generasi Langit Baru Dengan Al Qur'an
Menurut peneliti sejarah ummat islam DR.Majid 'Irsan Al Kilani, bahwa didalam perjalanan sejarah ummat islam, ada tiga pola generasi masyarakat yang pernah mewarnai sejarah ummat. Tiga pola generasi masyarakat ummat tersebut menurut beliau adalah :
Pertama : Generasi masyarakat yang sehat dan kuat.
Kedua : Generasi masyarakat yang sakit dan lemah.
Ketiga : Generasi masyarakat yang sekarat dan mati.
Menurut beliau, penelitian sejarah ummat ini mengacu kepada suatu filosofi sejarah yang berlandaskan pada dua prinsip berikut ini :
Prinsip pertama : Setiap generasi masyarakat terdiri dari tiga elemen utama. Yaitu :
1. Pemikiran
2. Individu manusia
3. Materi.
Generasi masyarakat yang sehat dan kuat terlahir, manakala pemikiran yang benar yang terdiri dari aqidah yang shoheh menjadi poros dari aktivitas individu manusia dan perputaran materi. Generasi masyarakat inilah yang disebut "GENERASI LANGIT"
Generasi masyarakat yang sakit dan lemah terlahir, manakala aktivitas individu manusia menjadi poros dari aktivitas pemikiran dan perputaran materi.
Generasi masyarakat yang sekarat dan mati terlahir, apabila materi telah menjadi poros dari aktivitas pemikiran dan individu manusia.
Prinsip kedua : Setiap prilaku manusia terdiri dari dua elemen, yaitu :
1. Niat.
2. Gerak.
Niat, menjelma dalam bentuk pemikiran dan kemauan.
Gerak, menjelma dalam, bentuk perbuatan dan ucapan.
Elemen elemen prilaku ini terangkai dalam tiga mata rantai yang saling mengisi dan mendorong.
Mata rantai pertama : Pikiran.
Mata rantai kedua : Kemauan.
Mata rantai ketiga : Perbuatan dan perkataan.
Niat, atau pemikiran dan kemauan ada didalam diri batin manusia.
Sedangkan perbuatan dan perkataan ada pada lahir fisik manusia.
Berdasarkan gambaran diatas, dapat disimpulkan bahwa munculnya berbagai macam fenomena sosial dan budaya dalam kehidupan, berawal dari buah buah pemikiran yang melahirkan tujuan, yang disusul oleh kecenderungan psikologis, yang mendorong kemauan, yang berahir pada tindakan tindakan nyata dalam kehidupan, yang terwujud dalam bentuk kemajuan atau kemunduran dalam seluruh bidang kehidupan.
Dengan kata lain, keadaan suatu generasi masyarakat, yang mencakup keadaan sosial, budaya, ekonomi, militer. tergantung kepada serangkaian perbuatan dan perkataan suatu generasi tersebut. Sedangkan serangkaian perbuatan dan perkatan suatu generasi masyarakat tergantung kepada kecenderungan, keinginan dan kemauan mereka. Sedangkan kecenderungan, keinginan dan kemauan mereka tergantung kepada isi isi pikiran mereka.
Lalu, darimana isi isi pikiran mereka ? jawaban dari pertanyaan ini kembali akan memperjelas keberadaan tiga generasi masyarakat diatas.
Jawabannya : isi pikiran mereka tergantung kepada informasi yang ditangkap oleh pikiran mereka melalui panca indera mereka.
Informasi informasi yang telah diserap oleh pikiran mereka itulah yang terkonsep menjadi sebuah pemikiran yang melahirkan tujuan, memunculkan kemauan,mendorong dan menggerakkan perbuatan dan tingkah laku. Kemudian perbuatan dan tingkah laku inilah yang melahirkan tingkah laku sosial, ekonomi dan budaya dalam sebuah generasi masyarakat manusia.
Jadi, apabila yang terinstal dan terserap kedalam pikiran mayoritas ummat adalah aplikasi langit atau informasi dari langit yang datang dari Sang Pencipta manusia itu sendiri, yaitu Al Qur'an, maka pemikiran, visi dan misi, nilai nilai,kecenderungan, dan keinginan mayoritas ummat tersebut akan sesuai dengan program program langit.
Dari keadaan batiniyah mayoritas ummat seperti itulah terbangun sebuah generasi masyarakat yang sehat dan kuat, dimana keadaan setiap individu ummat dan materi yang mereka miliki, mereka pergunakan dan mereka korbankan untuk mewujudkan program program langit di muka bumi. Yaitu menjadi hamba dan khalifah Allah dimuka bumi. Jadi tepatlah kalau mereka disebut sebagai "GENERASI LANGIT" yang hidup diatasd bumi.
Kemudian, manakala yang terinstal dan terserap kedalam pikiran mayoritas ummat adalah aplikasi aplikasi bumi atau informasi informasi bumi, dari hasil rekayasa manusia, maka pemikiran, nilai nilai, kecenderungan dan kenginan kenginan mayoritas ummat tersebut sesuai dengan cita rasa bumi.
Dari kondisi batiniyah mayoritas ummat yang seperti ini muncullah dua tipe generasi bumi, yaitu ; "GENERASI MASYARAKAT YANG SAKIT DAN LEMAH" dan "GENERASI MASYARAKAT YANG SEKARAT DAN MATI".
Pertama ; Generasi masyarakat yang sakit dan lemah adalah generasi masyarakat yang menjadikan diri, keluarga, suku, kelompok, partai, mazdhab, menjadi kebanggaan dan fanatisme dalam kehidupan mereka, sehingga pikiran dan materi yang ada pada mereka, dijadikan alat dan sarana untuk meraih sebanyak banyaknya kepentingan diri, keluarga dan kelompok mereka.
Selanjutnya, corak umum yang akan berkembang dalam generasi masyarakat yang seperti ini, adalah munculnya orang orang yang menyukai kedudukan dan kehormatan dalam kekuasaan.Mereka memperlakukan pemikiran dan materi sesuai dengan kepentingan pribadi, keluarga, golongan, partai, atau kelompoknya.
Sementara segenap perhatian masyarakat kala itu tersedot pada masalah masalah yang dipicu oleh persaingan dan fanatisme mazdhab dan aliran, suku atau daerah. Keadaan seperti ini sangat merasuk begitu dalam dalam pemikiran mereka. Sehingga masalah masalah besar yang harus diatasi oleh ummat ini seperti ancaman dari luar yang senantiasa mengintai aqidah ummat menjadi terabaikan dan luput dalam pemikiran mereka. Inilah corak dan gambaran dari GENERASI MASYARAKAT YANG SAKIT.
Kedua ; Generasi masyarakat yang skarat dan mati adalah generasi masyarakat yang menjadikan materi sebagai sentral kehidupan, sementara pemikiran dan sumberdaya manusia ada dibawah kendali materi. Dalam kondisi generasi masyarakat seperti ini yang berpengaruh dalan kehidupan antara lain adalah ; mereka para pemilik modal (kapitalis), konglomrat, dan para pengusaha fasilitas hiburan dan semua bentuk permainan dan prodak yang menjanjikan kesenangan dan
membangkitkan nafsu syahwat.
Budaya hedonisme (serba boleh), pragmatisme, (mengejar kesenangan sesaat),konsumerisme dan foya foya muncul menjadi trend di masyarakat yang seperti ini. Jaringan interaksi sosial hancur, pemikiran dan nilai hanyalah menjadi komoditas bisnis. Dalam keadaan seperti itu pemikiran dan pemahaman menjadi mandek dan rancu.
Corak kehidupan masyarakat kembali bagaikan hidup di era jahiliyyah. Mereka hanya sibuk dengan materi dan kebutuhan harian masing masing. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran. Sementara hasrat tertinggi mereka tidak lebih dari urusan perut dan apa yang dibawah perut mereka.
Dalam kondisi seperti inilah sebuah generasi masyarakat telah dinyatakan sekarat dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kemudian datanglah kumunitas masyarakat lain yang liar yang akan mencabik cabik bangkai yang telah berbau tersebut.
Potret Tiga Generasi Masyarakat Dalam Sejarah Masa permulaan Islam
Generasi Langit Pertama
Di zaman permulaan islam, Rasulullah SAW, mengemban amanah risalah, yaitu memogramkan Al Qur'an yang diturunkan kepada beliau kepada para sahabatnya. Pemrograman Al Qur'an kepada mereka ini berakibat pada perubahan total terhadap persepsi mereka mengenai kehidupan. Mereka para sahabat seakan baru di hidupkan kembali dari gelapnya kematian pada terangnya kehidupan.
Al qur'an dengan lengkap menginformasikan seluruh kebenaran yang selama ini tidak ada dalam pikiran dan keyakinan mereka. Al Qur'an telah memberi informasi tentang ketauhidan, yaitu hanya ada satu Tuhan yang disembah Yaitu Allah Azza wa Jalla. Dialah satu satu Dzat pencipta langit dan bumi dan seluruh kehidupan diantara keduanya. Dialah yang menciptakan bapak manusia Adam dan di jadikan dari tulang rusuknya Hawa, istrinya. Dialah yang meletakkan Adam dan Hawa di surga, kemudian Dialah pula yang menurunkan mereka berdua ke alam dunia (alam rendah) yaitu bumi untuk diuji sebagai khalifah-Nya di bumi.
Maka sebagai rahmat-Nya, Allah SWT menurunkan kitab suci sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia agar mereka selalu dalam bimbingan-Nya. Kitab kitab suci itu diturunkan kepada para Nabi dari keturunan adam untuk diajarkan kepada kaumnya dan dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia agar bisa kembali ketempat asalnya, yaitu surga.
Sebagai pedoman ia harus dipahami dan dikuasai dalam pikiran sehingga menjadi pemikiran yang jelas dan terang, kemudian dijadikan peta dan petunjuk di mana segala aktifitas manusia baik diri manusia sendiri maupun harta yang dimilikinya haruslah mengikuti alur peta dan petunjuk tersebut.
Begitulah Al Qur'an sebagai kitab terahir yang diturunkan, fungsinya juga sama. ia harus di pahami dan dikuasi isinya, kemudian diakses menjadi satu satunya pemikiran yang harus menjadi peta dan pedoman bagi seluruh aset hidup manusia, baik dirinya maupun harta yang dimilikinya.
Rasulullah SAW, terus menerus menekankan kepada para sahabatnya juga kepada ummatnya secara keseluruhan agar menjadikan Al Qur'an dan sunnahnya menjadi pegangan hidup yang harus diikuti dalam kehidupan mereka, baik yang berkaitan dengan diri mereka maupun harta yang mereka miliki.Rasulullah bersabda :
تركت فيكم أمرين لن تضل ما ان تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه
"Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, dimana jika kalian berpegang
teguh kepada keduanya, kalian tidak akan pernah sesat selamanya, dua
perkara itu adalah Kitab Allah (Al Qur'an) dan sunnah Nabi-Nya".
Berdasarkan ini semua,para sahabat Rasulullah telah menjadikan al Qur'an sebagai dasar pemikiran mereka secara penuh dan telah mempengarui segenap kehidupan mereka.
Pemikiran yang bedasarkan Al Qur'an, atau pemikiran islam ini telah dijadikan sebagai titik pusat dalam segala bentuk aktifitas dan hubungan baik hubungan fertikal maupun horisontal. Sementara sumberdaya manusia yang beriman pada pemikiran islam dan seluruh materi yang mereka miliki tunduk dibawah kendali loyalitas kepada pemikiran.
Inilah aktualisasi firman Allah, dalam surah At Taubah ayat 111 :
ان الله اشترى من الموءنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة
" Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang yang beriman,
diri dan hartanya dengan surga".
Lihatlah karakter dari ayat ini. Ayat ini membawa suatu informasi pemikiran bahwa Allah SWT, telah membeli diri dan hartaorang beriman dengan surga.
Ayat ini sendiri mengusung suatu pemikiran. Yaitu pemikiran islam.
Orang orang beriman yang beriman kepada pemikiran ini adalah sumber daya manusia.
Harta yang dimiliki orang orang yang beriman tersebut adalah sumber daya finansial
Maka sebagai wujud penyerahan dan ketundukan kepada pemikiran islam yang di imani, mereka telah menyerahkan diri diri mereka dan harta harta mereka kepada Allah, untuk ditukar dengan surga kelak di akhirat, sebagai konsekwensi dari ketundukan mereka kepada pemikiran islam.
Begitulah keadaan generasi masyarakat di zaman Rasulullah SAW. Mereka sanggup mengorbankan diri dan harta mereka demi agama yang telah menjajikan surga kepada mereka. Demi aqidah atau pemikiran yang mereka yakini kebenarannya mereka mereka rela mengorbankan apa saja.
Keadaan seperti ini berlanjut pada masa Khulafa' Rosyidin, di mana mereka terus menjadikan pemikiran yang berdasarkan Al Qur'an atau pemikiran islam sebagai titik pusat dan poros dalam kehidupan. Mereka memanfaatkan seluruh sumber daya manusia (diri) dan sumberdaya finansial (harta) untuk berdakwah menyebarkan islam keluar wilayah islam, dan di kalangan internal mereka.
Pergeseran Menuju Generasi Yang Sakit.
Gejala pergeseran mulai kelihatan setelah periode Khulafa' Rasyididin berahir. Persisnya sejak kalangan elit yang mengusung fanatisme dari glongan Thulaqa' Mekkah, yaitu orang orang yang baru masuk islam setelah futuh Mekkah (setelah penaklukan kota Mekah oleh Rasulullah SAW, dan para sahabatnya) berusaha menundukkan ulama' dan fuqoha'.
Mereka berusaha menundukkan para ulama' dan fuqoha' yang merupakan orang orang yang menguasai tentang pemikiran islam, agar memiliki loyalitas dan membenarkan kepada individu individu tertentu.
Polemik ini semakin meruncing ketika jajaran elit politik mulai mengintimidasi dan menangkap elit intelektual (ulama) yang merupakan refresentasi dari pemikiran islam, apabila mereka menolak untuk tunduk dan loyal kepada individu individu penguasa.
Kisah memilukan dan memalukan ini seperti yang di lakukan oleh Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafiy kepada Zaid bin Jubair. Begitu pula yang dilakukan oleh Almansur-Khalifah dinasti Bani Abbas- terhadap ulama besar sufyan ast Tsauriy. Dan perlakuan al Makmun kepada Ahmad bin Hambal dan lain lain.
Orang pertama yang bertanggung jawab atas berkembangnya fenomena ini adalah Mu'awiyah bin Abu Sufyang, ketika berusaha menggiring suaraa para sahabat senior semasa pemerintahannya agar merestui pengangkatan putranya yang bernama Yazid sebagai putra mahkota sekaligus khalifah yang akan menggantikannya.
Inilah potret generasi yang sakit. Kalangan ulama dan fuqoha' yang merupakan refresentasi dari pemikiran islam, tunduk kepada individu individu penguasa atau dipaksa untuk tunduk kepada mereka. Sehingga dalam kondisi seperti itu para ulama dibeli atau di paksa untuk mengeluarkan fatwa fatwa yang mendukung dan menguatkan kekuasaan. Atau kalau di era sekarang para ulama' di beli untuk mendukung partai yang berkuasa.
Dalam tataran masyarakat, pada kondisi seperti ini, tampak dalam pertikaian atar mazdhab, aliran, kelompok, harokah dan yang lainnya. Masing masing kelompok, aliran, menggunakan dalil dalil Al qur'an dan hadits untuk memperkuat kelompok atau alirannya dan menyesatkan kelompok yang lain dengan dalil dalil Al qur'an dan hadist tersebut, yang merupakan dasar dari pemikiran islam.. Muncul pula fenomena persengketaan antar keluarga untuk meraih posisi kholifah. Dan puncul pula kelompok kelompok yang memberontak. Dan begitu seterusnya.
Dengan kata lain, Inilah contoh genersi masyarakat yang sakit. Dimana individu manusia menjadi panglima yang dapat menundukkan Pemikiran dan materi dalam kehidupan.
Pergeseran Kepada Generasi Yang Mati.
Setelah kondisi ummat seperti diatas, fase berikiutnya pun muncul. Yaitu ketika titik pusat loyalitas ummat bergeser kepada materi. Dimana mayoritas masyarakat muslim saat itu dibuat sangat sibuk dengan materi. Mereka berlomba lomba mengoleksi harta dan menumpuk kekayaan, sementara status sosial dan pola hubungan yang terjalin antar sesama mereka ditentukan sesuai kadar materi tersebut.
Kondisi masyarakat muslim saat itu semakin terpuruk, karena penyakit yang diderita ummat semakin parah. Sementara jaringan interaksi sosial hancur sampai jauh di lingkungan internal keluarga, mazdhab dan daerah. Simbol simbol pemikiran islam seperti ulama', dalil dalil ayat dan hadits berubah menjadi bagian dari komoditas bisnis dan sarana mencapai kenginan nafsu.
Semua keadaan ini, mengantarkan masyarakat muslim menuju gerbang kematian. Kondisi ummat yang seperti itulah yang kemudian mengundang kehadiran pasukan salib dan mongol yang menghantam Baitul Magdis dan dan kekuasaan islam. Mereka datang untuk mengumumkan berita kematian ummat islam berikut proses penguburannya.
Bagaimana Mengembalikan Ummmat manjadi Generasi Langit Baru
Setelah kita mengetahui tentang corak dan tipe dari generasi langit dan generasi bumi sebagaimana tulisan diatas, kali ini kita akan mendapatkan penjelasan bagaimana terjadinya sebuah perubahan dalam suatu generasi masyarakat, baik perubahan kearah yang positif maupun perubahan kearah negatif.
Kalau kaitantannya dengan tema yang sedang kita bahas ini, pertanyaannya adalah ; "Bagaimana sebuah generasi yang sehat dan kuat yaitu generasi langit, bisa berubah menjadi generasi masyarakat yang sakit dan bahkan mati, yaitu generasi bumi ?" menurut Al Qur'an. dan "Bagaimana keadan generasi masyarakat yang sudah sakit dan mati, yaitu generasi bumi, dapat di rubah kembali menjadi kuat dan sehat, dalam hal ini bisa terbentuk kembali menjadi generasi masyarakat langit ?" menurut Al Qur'an.
Jawabannya adalah ; Bahwa Al Qur'an telah menerangkan tentang sunnah sunnah perubahan yang terjadi pada suatu qaum, atau suatu generasi masyarakat, sejalan dengan pola pola perubahan yang telah terjadi di suatau generasi masyarakat yang telah di teliti oleh seorang peneliti sejarah ummat seperti yang telah di terangkan di atas. Yaitu di mulai dari perubahan pada apa yang ada pada diri mereka, yaitu pikiran dan kemauan mereka. Lalu berlanjut pada perubahan pada perilaku mereka. Yang dari perubahan perilaku inilah kemudian menjadi perubahan sosial,ekonomi, politik, militer dan seterusnya.
Untuk menunjukkan pada perubahan sosial yang positif, dapat dipahami dalam firman Allah SWT. dalam surat Ar Ra'du ayat 11 yaitu:
ان الله لا يغير ما بقوم حتى بغير ما بأنفسهم
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah (keadaan) yang ada pada
suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada diri mereka sendiri"
Sementara, untuk menunjukkan kepada suatu perubahan sosial yang negatif, dapat dipahami dari firman Allah, surat Al Anfal ayat; 53 yaitu :
ذالك بأن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيرو ما بأنفسهم
"Yang demikian itu karena Allah sekali kali tidak akan merubah
nikmat yang telah di anugerahkannya kepada suatu kaum, hingga
mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri"
Dengan demikian, menurut penjelasan Al Qur'an diatas, untuk merubah keadaan generasi masyarakat yang sakit dan mati, yaitu generasi bumi, menjadi generasi masyarakat yang kembali sehat dan kuat, yaitu generasi langit, adalah dengan cara merubah apa yang ada dalam diri diri mereka, yaitu mencakup seluruh muatan yang ada dalam diri mereka.
Muatan muatan diri manusia ini memiliki pengertian yang sangat luas. Ia meliputi ;
1. Pemikiran, mind-set, cara pandang, Visi dan misi hidup.
2. Keyakinan Tentang Pencipta Alam semesta, asal penciptaan, kehidupan masa depan di akhirat.
3. Nilai nilai, budaya, kebiasaan dan tradisi.
4. Kecenderungan kecenderungan dan keinginan keinginan.
Muatan muatan yang ada dalam diri manusia ini semua datang dari luar diri mereka, yaitu berupa informasi informasi yang terserap dan terinstal dalam pikiran mereka melalui panca indera mereka. Yaitu melalui proses membaca, melihat, mendengar, atau melalui proses belajar mengajar.
Sementara informasi informasi yang di serap oleh pikiran manusia ada dua bentuk informasi, yaitu :
1. Informasi langit, yang datangnya dari Pencipta Manusia dan Alam semesta.
2. Informasi bumi, yang datangnya dari sesama manusia di bumi.
Informasi informasi langit, yang disebut wahyu, diturunkan oleh Allah ke bumi melalui perantara malaikat Jibril kepada manusia manusia pilihan yang suci yaitu para nabi, untuk dibacakan dan diajarkan kepada kaumnya pada masanya, untuk kebaikan dan kesehatan kaum mereka.
Sedangkan informasi informasi langit atau wahyu yang telah menyempurnakan wahyu wahyu yang turun sebelumnya, diturunkan oleh Allah Pencipta manusia dan alam semesta melalui perantara malaikat Jibril as. kepada seorang manusia pilihan yang paling suci, yaitu Muhammad SAW, sebagai Nabi yang terahir yang diutus mengajarkan Al Qur'an sebagai informasi terahir kepada seluruh manusia di akhir zaman sampai hari kiamat. Untuk kebahagiaan manusia di dua alam. yaitu alam dunia dan alam akhirat.
Sementara informasi informasi bumi, adalah beragam informasi yang datang dari gagasan gagasan manusia sendiri yang tidak lepas dari kelemahan dan kesalahan. Sehingga boleh di pakai sepanjang hal itu sejalan dengan maksud dan tujuan yang termuat dalam informasi informasi langit.
Inti Pokok Informasi Langit Yang Termuat Dalam Al Qur'an
Menurut Syah Waliyullah Dahlawiy dalam kitabnya " Al Fauzul kabir Fi Usulit Tafsir " bahwa inti pokok informasi langit yang tersurat di dalam Al Qur'an, mencakup 5 inti :
1. Memberikan informasi tentang Tuhan Pencipta Alam semesta, Nama NamaNya Yang Agung, Sifat Sifat-Nya Yang sempurna,nikmat nikmatnya yang tak terhitung, baik nikmat dhohir maupun nikmat bathin, mencakup nikmat di alam makro dan di alam mikro.
2. Memberikan informasi mengenai hari hari Allah. Yaitu hari di mana Allah telah menolong para kekasih-Nya di masa lalu, seperti para nabi dan orang yang telah beriman dan ikut menolong agama Allah. Begitu pula Hari dimana Allah telah menghancurkan musuh musuh-Nya dan musuh musuh para kekasihnya di masa lalu, yaitu mereka yang tidak mau mengikuti ajakan para Nabi dan bahkan memusuhinya. semua ini disajikan dalam kisah kisah yang tersebar dalam Al qur'an.
3. Memberikan informasi mengenai kehidupan setelah kematian, yaitu kehidupan di alam akhirat, mulai dari kehidupan di alam barzah, hari kiamat, hari kebangkitan, makhsyar, shirhat, sampai kehidupan yang abadi yaitu surga dan neraka.
4. Memberikan informasi mengenai 4 golongan sesat yang tidak mau menerima informasi informasi langit di masa masa di turunkannya Al Qur'an, dan batahan bantahan terhadap kesesatan dan pembangkangan mereka. empat golongan tersebut adalah ; Golongan Musyrikin, Yahudi, Nasrani dan Golongan Munafiqin.
5. Memberikan informasi mengenai hukum hukum syari'at, mencakup semua informasi mengenai perintah perintah Allah kepada Hamba hamba-Nya yang beriman, baik yang wajib, yang sunnah dan yang mubah. Mencakup semua informasi mengenai larangan larangan Allah kepada hamba hamba-Nya, baik yang haram maupun yang makruh. Begitula mencakup sangsi sangsi pelanggaran ( huduud).
Lima inti informasi langit ini pertama kali di terima oleh Rasulullah langsung kedalam akal dan hati Beliau secara berangsur angsur melalui perantara malaikat jibril as.
Kemudian secara berangsur angsur pula Rasulullah membacakakan ayat ayat yang memuat informasi informasi langit ini kepada para sahabatnya yang ada bersama beliau.
Mereka kemudian menghafalnya, merenungi isi kandungannya, di proses dalam pikiran mereka,di tambah lagi dengan penjelasan dari Rasulullah tentang pemahaman informasi tersebut, hingga inti inti informasi itu masuk kedalam hati mereka.
Dengan masuknya informasi informasi langit ini kedalam hati mereka, disertai dengan keyakinan dan kepercayaan yang penuh terhadap informasi informasi tersebut, maka berubahlah mindset dan cara pandang mereka tentang Tuhan Pencipta yang harus di sembah, tentang manusia dan asal usulnya, tentang alam semesta, tentang tujuan hidup ( Visi ), dan tugas hidup manusia ( Misi ).
Maka seiring dengan berubahnya mindset dan cara pandang mereka tentang hal hal prinsip diatas, maka berubahlah kehidupan mereka 180 derajat. Mereka yang sebelumnya di kekenal sebagai generasi bangsa yang paling biadab di muka bumi (generasi jahiliyah), Kemudian muncul secara mencengangkan sebagai generasi yang paling beradab di muka bumi.
Hal ini pun telah di informasikan oleh Allah kepada kita dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an, di antaranya dalam surat jumu'ah ayat 2 :
هو الذي بعث في الاميين رسولا منهم يتلوا عليهم أياته و يزكيهم
ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كا نوا من قبل لفي ضلال مبين
"Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf
dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat
ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka
Kitab dan Hikmah ( Sunnah ), meskipun sebelumnya, mereka benar
benar dalam kesesatan yang nyata".
Lima Inti Informasi Langit Bertujuan Untuk Membentuk
Mentalitas Langit Dalam Kehidupan Manusia Di Bumi
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, terdiri dari dua unsur, unsur langit dan unsur bumi. Unsur langit adalah ruhnya, unsur bumi adalah badannya. Kalau diumpamakan dengan komputer, badan manusia seperti hardwarenya ( perangkat keras ) sementara ruh sepert softwarenya ( perangkat lunak ).
Untuk kelanjutan dan kesempurnaan dua unsur ini, Allah menciptakan kebutuhannya masing masing. Untuk kebutuhan badan atau jasmani Allah menurunkan hujan dari langit, kemudian hujan ini menyuburkan bumi dan dari bumi inilah kebutuhan jasmani manusia terpenuhi.
Sementara untuk kebutuhan ruh Allah turunkan wahyu dari langit yang berupa informasi informasi langit yang inti pokoknya merupakan makanan dan kebutuhan ruh manusia.
Dengan hidangan bumi jasmani manusia menjadi sehat. Sementara dengan hidangan langit ruh dan bathin manusia jadi sehat.
Badan adalah kendaraan bagi ruh. Sementara Ruh adalah adalah pengemudi badan di dalam mengarungi perjalanan menuju kepada Sang Pencipta dalam kehidupan di dunia. Maka, apabila badan manusia sehat, ia merupakan kendaraan terbaik bagi ruh. Apabila ruh sehat, maka ia dapat mengemudi dan mengendalikan badan sesuai dengan perintah Penciptanya.
Hubungan badan dan ruh ini bisa di ilustrasikan dengan kereta kuda dan kusirnya. Kereta kuda ini ditarik oleh 5 ekor kuda. Keretanya ini ibarat badan manusia, sementara 5 kuda yang menarik ini ibarat 5 panca indra. Sedangkan kusir dari kereta kuda ini ibarat ruh manusia.
Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila kuda kuda yang menarik kereta ini binal dan liar karena mendapatkan makanan makanan yang menguatkan badannya, kemudian terangsang lebidonya melihat kuda kuda betina yang melintas dihadapannya. Sementara sang kusir dalam keadaan sakit tak berdaya karena tidak mendapatkan Makanan makanan bergizi yang dapat menyehatkan dirinya.
Seperti itulah orang yang hanya mengurus kepentingan jasmaninya dengan makanan makanan yang bergizi tinggi, rajin olah raga, cukup istirahat. Sementara kebutuhan rohaninya tidak terurus.Tidak pernah mendapatkan "makanan makanan bergizi dari langit". Tidak pernah olah ruhiyah dengan ritual ibadah. Pada akhirnya dialah yang selalu di kendalikan oleh badan dan panca inderanya. Badan dan panca inderanya mengikuti ajakan hawa nafsunya. Sementara ruh sebagai kusir dan pengemudi badan tidak bisa berbuat apa apa. inilah contoh manusia bumi, yaitu manusia yang hanya memenuhi kebutuhan kebutuhan buminya. Sementara ruhnya sebagai kusir tidak berdaya.
Lima Prinsip Manusia Langit
Dalam Tafsir Kabirnya, Iman Fakhrudin Al Razi membagi manusia menjadi 2 golongan. Golongan Manusia langit dan golongan Manusia bumi. Manusia langit adalah manusia yang memiliki mentalitas dan keperibadian seperti mentalitas dan keperibadian penduduk langit yaitu para malaikat atas ( Mala ul A'la ) atau malaikat muqorrobun. Sementara manusia bumi adalah manusia yang memiliki keperibadian dan mentalitas penduduk bumi selain manusia. Yaitu binatang ternak, binatang buas dan iblis.
Al Qur'an diturunkan kepada manusia adalah untuk mengeluarkan mereka dari dzulumat ( kegelapan ) kepada Nur ( cahaya terang ). Yaitu dari kegelapan sifat sifat binatang dan sifat sifat iblis kepada cahaya terangnya sifat sifat malaikat.
Lima inti kandungan Al Qur'an atau lima inti informasi langit sebagaimana yang telah diterangkan diatas, adalah merupakan doktrin ajaran langit atau aplikasi langit yang akan memogram manusia kepada terangnya sifat sifat malaikat. doktrin ajaran ini secara keselruhan tersimpul dalam pokok pokok ajaran islam berikut ini.
Rukun Iman yang 6 ; Yaitu :
1. Beriman kepada Allah SWT.
2. Beriman kepada para malaikat.
3. Beriman kepada kitab kitab Allah.
4. Beriman kepada para Rasul Allah.
5. Beriman kepada hari akhr.
6. Beriman kepada qodo' dan qodar.
Rukun Islam yang 5 : Yaitu ;
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Mendirikan sholat.
3. Mengerjakan puasa di bulan Romadhan.
4. Menunaikan zakat.
5. Menjalankan ibadah haji.
Rukun Ikhsan yang 1 : yaitu ;
Beribadah kepada Allah seolah olah melihat-Nya. Walaupun kita tidak melihatnya tapi Dia selalu melihat kita.
Dalam kitab fenomenalnya, Hujjatullah Al Balighah, Syah Waliyullah Dahlawiy menulis mengenai HAKIKAT KEBAHAGIAAN MANUSIA. Menurut beliau, di dalam diri setiap manusia terdapat dua kekuatan yang selalu tarik menarik, yaitu kekuatan sifat malaikat dan kekuatan sifat binatang. Kekuatan sifat malaikat yang merupakan potensi unsur langit yaitu ruh, dan kekuatan sifat binatang yang merupakan potensi unsur bumi, yaitu badan.
Hakikat kebahagiaan manusia , lanjut beliau , adalah apabila keberadaan potensi unsur langit, yaitu sifat sifat malaikat yang ada dalam dirinya menjadi pengendali dan pengatur keberadaan potensi bumi, yaitu sifat sifat binatang yang ada dalam dirinya. Hal ini sama dengan konsep Al Ghazaliy dalam kitabnya "Kimia Kebahagiaan".
Selanjutnya, Dahlawiy menulis dan menyimpulkan bahwa unsur unsur kebahagiaan manusia yang tersirat dalam kitab kitab suci langit itu ada 5 ( lima ).
Menurut beliau, untuk lima unsur kebahagiaan manusia inilah seluruh para Nabi diutus oleh Allah ke muka bumi. Untuk itu pula seluruh kitab suci diturunkan dari langit kebumi. Seluruh tujuan syariat bermula dan berujung kepada lima unsur kebahagiaan manusia ini. Lima unsur kebahagiaan manusia inilah yang dalam tulisan ini disebut dengan "Lima Prinsip Manusia Langit".
Lima prisip manusia langit inilah yang akan mampu membangun dan membentuk diri diri manusia di bumi memiliki keperibadian dan mentalitas langit, yaitu "KEPERIBADIAN DAN MENTALITAS MALAIKAT". Selanjutnya, dari komunitas mayoritas individu individu langit inilah akan tercipta sebuah generasi masyarakat baru, yaitu "GENERASI LANGIT" sebagaimana generasi masyarakat terbaik yang pernah tercipta dan eksis di Zaman Rasulullah dan khalifah rashidin di permulaan islam.
Apakah 5 prinsip langit itu ?
Lima ( 5 ) prinsip langit adalah merupakan 5 tujuan inti dari diturunkannya semua kitab kitab suci langit. Ia juga merupakan 5 tujuan inti dari tugas dakwah semua para Nabi dan Rasul. Seluruh syari'at dalam ajaran agama samawi, menurut dahlawiy, adalah berpangkal dan berujung pada 5 prinsip langit ini.
Lima ( 5 ) prinsip langit ini telah diprogramkan oleh Allah kepada para malaikatnya sebagai karakter ( mentalitas ) dan sifat sifat mereka. Baik malaikat lapisan atas maupun lapisan bawah.
Lima ( 5 ) prinsip langit ini menjadi inti dari lima ( 5 ) inti pokok seluruh muatan informasi langit yang tertulis dalam Al Qur'an dan kitab sebelumnya, sebagai aplikasi langit yang harus diprogramkan kedalam diri setiap manusia.
Lima ( 5 ) prinsip langit ini juga telah diprogram oleh Allah kepada seluruh manusia sejak awal penciptaannya, sebagai FITRAH dasar dari penciptaan manusia.
Sehingga, lanjut Syah Waliyullah Dahlaiy, barang siapa yang telah diberi pengetahuan tentang 5 prinsip langit ini oleh Allah SWT, maka ia telah di beri Al Hikmah.( ilmu hikmah/ ilmu ke'arifan ). Dan barangsiapa diberikan Al Hikmah, maka ia telah diberikan kebaikan yang sangat banyak. WA MAN YUKTAL HIKMATA FAQOD UWTIA KHOIRAN KATSIIRAN.
Apa Fungsi 5 Prinsip Langit ini untuk Manusia ?
Dengan 5 prinsip langit ini, manusia mengetahui :
1. Bagaimana menjalin hubungan dengan Allah, Tuhan Pencipta dirinya dan alam semesta.
2. Bagaimana menjalin hubungan dan berdamai dengan dirinya sendiri.
3. Bagaimana menjalin hubungan dan kasih sayang dengan semesta.
Dengan terjalinnya segi tiga hubungan inilah ia sampai kepada sumber dan puncak kebahagiaan manusia, baik di dunia yang sementara dan di akhirat yang abadi.
Dengan 5 prinsip langit ini pula, manusia mengetahui :
1. Apa tujuan hidupnya di dunia (VISI)
2. Apa tugas tugas yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan hidupnya (MISI).
3. Bagaimana menjalankan tugas tugas tersebut dalam kehidupan (APLIKASI).
Dengan mengetehui tiga elemen manajemen langit ini, hidup manusia dalam kehidupan ini menjadi terarah, mudah dan berkah.
Dengan 5 prinsip langit ini pula manusia mampu memiliki 3 inti keunggulan :
1. Keunggulan dalam prestasi meningkatkan spiritualitas. ( Sukses Dalam Ibadah )
2. Keunggulan dalam prestasi menjalankan profesi. ( Sukses dalam pekerjaan )
3. Keunggulan dalam prestasi menjalin komunikasi. ( Sukses dalam Pergaulan ).
Dengan perpaduan yang harmonis dalam segi tiga sukses ini, maka ia telah memasuki ZONA SUKSES DUNIA dan AKHIRAT.
Inilah lima ( 5 ) Prinsip Manusia Langit.
Apa sajakah lima ( 5 ) Prinsip Manusia Langit Dan darimana Sumber Dasarnya.
Lima ( 5 )Prinsip Langit
1. Tauhid dan keimanan.
2. Kebersihan dan kesucian.
3. Ketundukan,kepatuhan dan kepasrahan.
4. Kemerdekaan dan kelapangan hati.
5. Keadilan dan kasih sayang.
Lima Prinsip Manusia Langit
1. Bertauhid dan beriman kepadaAlla SWT.
2. Selalu suci dan bersih.
3. Tunduk, patuh dan pasrah kepada Allah SWT.
4. Merdeka dan lapang hati.
5. Berlaku adil dan penuh kasih sayang Kepada sesama.
Darimana Fermentasinya ?
Prinsip pertama ( Tauhid dan keimanan ) ; merupakan hasil fermentasi dari 6 rukun iman dan rukun islam yang pertama (1) yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat. .
Prinsip kedua (Kesucian dan kebersihan)
Dan prinsip ke tiga (Ketundukan, kepatuhan dan kepasrahan) ; merupakan hasil fermentasi dari rukun islam yang ke dua ( wudhu' + sholat )
Prinsip ke empat (Kemerdekaan dan kelapangan hati); merupakan hasil fermentasi dari rukun islam yang ke tiga, yaitu Puasa.
Prinsip ke lima (Keadilan dan kasih sayang) ; merupakan hasil fermentasi dari rukun islam yang ke empat, yaitu Zakat.
Sementara rukun islam yang ke lima yaitu haji kebaitullah adalah merupakan pemproklamiran lima prinsip prinsip diatas, serta sebagai wisuda yang menandakan telah sempurnanya proses fermentasi dan internalisasi prinsip prinsip ini dalam diri seorang muslim.
Sedangkan Rukun Ikhsan menghendaki semua yang terdapat dalam rukun iman dan Rukun islam berikut hasil fermentasinya, di jalankan dengan ikhlas dan benar serta penuh kesungguhan sehingga seakan akan melihat Allah atau dilihat Allah.
Darimana Sumbernya ?
Rukun iman yang enam (6) yang berahir pada pengucapan dua kalimat syahadat dalam rukun islam yang pertama (1), yang kemudian menfermentasikan prinsip langit yang pertama, Yaitu Tauhid dan keimanan, adalah merupakan realisasi dari pembumian inti inti pokok informasi langit atau Al Qur'an, yaitu dari inti pokok yang ke 1 - 4 . yaitu ;
1. Informasi tentang Allah, Nama nama-Nya, Sifat Sifat-Nya dan nikmat nikmat-Nya.
2. Informasi mengenai hari hari Allah.
3. Informasi mengenai kematian dan apa yang akan terjadi setelah kematian.
4. infrmasi mengenai 4 golongan yang sesat. Yaitu, Musyrikin, Munafiqin, Yahudi dan Nasrani.
Sementara rukun islam yang ke dua, yaitu wudhu'+ sholat yang memfermentasikan kesucian dan kebersihan, rukun islam yang ke tiga, yaitu puasa, yang menfermentasikan kemerdekaan dan kelapangan hati rukun islam yang empat yaitu zakat yang menfertasikan keadilan dan kasih sayang, dan rukun islam kelima yang merupakan penyempurna dari rukun rukun sebelumnya, adalah merupakan wujud dari pembumian inti pokok informasi langit ( Al qur'an ) yang ke lima yaitu ;
5. informasi mengenai hukum hukum syari'at, mencakup perintah, larangangan dan sangsi sangsi pelanggaran syari'at.
Bagaimana Proses Pemrogramannya kepada Manusia ?
Kalau manusia di umpamakan secara sederhana dengan komputer. Maka komputer itu terdiri dari dua perangkat. Yaitu ; Perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software.
Sementara software ini juga ada dua jenis. Yaitu ; software sistem dan software aplikasi. software sistem adalah software untuk menghidupkan dan menjalankan komputer. Seperti software windwos microsoft. Tanpa software ini komputer hanyalah rakitan perangkat keras yang tidak punya fungsi.
Sedangkan software aplikasi atau software program adalah software yang memuat program atau aplikasi yang ingin dijalankan di dalam komputer. Seperti software aplikasi perkantoran, misalnya microsoft office dan lainnya.
Begitupula manusia. Manusia terdiri dari dua unsur. Yaitu unsur badan (hardware) dan unsur ruh (software). Dan software manusia pun ada dua. Pertama adalah software sistim, yaitu ruh yang telah ditiupkan kedalam badan sejak empat bulan di rahim sang ibu. Dimana dengan software ini manusia bisa hidup dan menjalani aktivitas. Tanpa software ini manusia hanyalah tunpukan daging dan tulang yang terus membusuk.
Yang kedua, adalah software aplikasi atau software program, itulah Al Qur'an. Software Al Qur'an ini adalah software yang secara khusus di datangkan dari langit untuk di programkan kepada setiap manusia, agar manusia dapat keluar dari gelapnya sifat sifat binatang dan iblis, sebagai konsekwensi dari banyaknya aplikasi aplikasi bumi yang sempat terperogram kedalam dirinya, menuju terangnya sifat sifat malaikat sebagai konsekwensi dari pemograman aplikasi langit yaitu AlQur'an kedalam dirinya.
Software aplikasi langit ini ada dua (2):
1. Program/aplikasi ilmiyah.
2. Program/aplikasi amaliyah.
Aplikasi Ilmiyah.
Program ilmiyah adalah aplikasi langit yang bermuatan ilmu pengetahun yang berkaitan dengan prinsip langit yang pertama yaitu "Tauhid dan keimanan. Aplikasi ini terakses dari inti inti pokok informasi langit atau isi kandungan Al Qur'an yang ke satu (1) sampai yang ke empat (4), sebagaimana keterangan diatas.
Sementara program amaliyah adalah merupakan aplikasi langit yang bermuatan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan prinsip prinsip langit ke dua (2) sampai ke lima (5). Yaitu ; Kesucian dan kebersihan, Ketundukan dan kepasrahan, kemerdekaan dan kelapangan hati, keadilan dan kasih sayang. Aplikasi ini terakses dari inti pokok informasi langit atau isi kandungan Al Qur'an yang ke lima (5), sebagaimana keterangan diatas.
Sedangkan manusia, sebagaimana ditulis oleh Ar Roziy dalam Tafsir kabirnya, memiliki dua (2)kekuatan sebagai berikut :
1. Kekuatan pikiran, yang terletak pada akal dan qalbunya.
2. Kekuatan amal perbuatan, yang terletak pada badan jasmaninya.
Maka, dalam pemrogaman aplikasi langit ini, untuk efektifnya harus melalui langkah langkah sebagai berikut :
Pertama ; Pemograman harus dimulai dari aplikasi ilmiyah dengan cara menginstalkan pada kekuatan manusia yang pertama, yaitu kekutan pikiran. Adapun penginstalannya bisa dengan beberapa cara dan proses. Misalnya :
1. Melalui proses, membaca.
2. Melalui proses mendengar.
3. Melalui proses belajar mengajar (ta'lim wa ta'allum).
4. Melalui proses pendidikan (tarbiyah). Dan yang lainnya.
Kedua ; Apabila aplikasi ilmiyah ini telah terinstal kedalam pikiran, maka proses selanjutnya adalah : Dengan cara
1. Mengulang mengulang dalam pikiran, dengan cara mentadabburi isinya lagi dan lagi.
2. Menyampaikannya lagi kepada orang lain, yaitu dengan mendawahkannya atau mengajarkannya kepada orang lain.
3. Memperbanyak dzikir yang maknanya bekaitan dengan kalimat tauhid dan keagungan Allah, kesucian-Nya, kesempurnaan-Nya dan ketidak terhinggaan nikmat-Nya.
4. Menghafal Nama-Nama Allah dalam Asmaul Husna, dan membacanya berulang sambil merenungi maknanya.
5. Membaca Al Qur'an dan mentadabburi makna maknanya hususnya yang berkaitan dengan inti kandungan Al Qur'an yang ke (1) sampai ke empat (4). yaitu yang berkaitan dengan ;
1. Allah, Nama Nama-Nya, Sifat Sifat-Nya, Nikmat-Nimat-Nya,
1. Hari Hari Allah, yang termuat dalam setiap kisah dalam Al Qur'an.
3. Kematian dan setelah kematian. Sambil membyangkan tempat tempat yang akan dilalui di masa depan, mulai dari alam kubur, hari kebangkitan, hari makhsyar, jembatan shirat sampai tempat kehidupan yang abadi, di surga atau di neraka.
4. Sesatnya keyakinan 4 kelompok yaitu Musrikin, Munafiqin, Yahudi dan Nasrani.
Sehingga pengetahuan tentang konten aplikasi ini benar nampak dalam pikiran dan masuk kedalam Qalbu, atau alam bawah sadar.
Adapun target dan sasaran yang ingin dicapai dengan penginstalan aplikasi atau program ilmiyah ini adalah :
1. Masuknya keimanan yang kuat dan rasa takut kepada Allah SWT kedalam hati.
2. Masuknya kebesaran, keeagungan, kehebatan dan kemaha dasyatan kekuasaan Allah kedalam hati.
3. Dapat mengambil pelajaran dari kejadian kejadian masa lalu, hingga takut berbuat kesalahan dan bermaksiat kepada Allah, dan selalu ingin berbuat taat dan patuh kepada perintah Allah dalam kehidupan di dunia sampai ahir hayat.
4. Masuknya rasa cinta kepada Allah karena ternyata begitu besar nikmat nikmat Allah yang telah dirasakan dan dialami dalam kehidupan.
5. Dapat membayangkan betapa masih jauh perjalanan menuju tempat abadi, hingga meraskan betapa sementaranya dan betapa sempitnya kehidupan di dunia ini, bila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat.
6. Masuknya rasa benci kepada aqidah yang batil seperti aqidahnya golongan musyrikin, munafiqin, yahudi dan nasrani, karena telah dikuak kebatilannya Oleh Allah SWT, dalam Al Qur'an.
Inilah diantara target dan sasaran yang ingin dicapai dari pemograman aplikasi ilmiyah kepada manusia.
Aplikasi ilmiyah inilah yang pertama kali diinstal dan diprogramkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya di mekkah pada awal sejarah dakwah islam, yang dikenal dalam sejarah islam sebagai periode Mekkah. Apliasi ilmiyah ini diturunkan oleh Allah secara berangsur angsur melalui malaikat jibril kepada rasul-Nya, Muhammad SAW, untuk memasukkan target dan sasaran aplikasi ini sebagaimana diterangkan diatas.
Karena pentingnya aplikasi ilmiyah ini, hingga memerlukan waktu kurang lebih 13 tahun penurunnya, dan jumlah ayat ayat yang diturunkan sampai mencapai 19 JUZ dalam Al qur'an.
Pemograman aplikasi ilmiyah ini sebagai persiapan menerima pemograman aplikasi amaliyah. Aplikasi amaliyah ini memuat konten yang berkaitan dengan perintah perintah dan larangan larangan Allah SWT, dalam Al Qur'an.
Sebab apabila aplikasi amaliyah ini diprogramkan terlebih dahulu, sebelum manusia memiliki iman yang kuat kepada Allah, sebelum manusia penuh hatinya dengan rasa takut kepada Allah, sebelum tergambar balasan yang akan dialami diakhirat kelak, sebelm rasa cinta dan kebesaran Allah masuk kedalam hatinya, maka semua perintah dan larangan yang diproramkan dalam aplikasi amaliyah tersebut akan terasa berat dan terasa sulit di kerjakan.
Disinilah pentingnya mempelajari sejarah pemrogaman Al Qur'an pada masa pertama kali Al Qur'an di turunkan. Dimana pada periode mekkah selama kurang lebih 13 tahun, adalah masa pemrograman aplikasi ilmiyah langit, yaitu ayat ayat yang berkaitan denngan tauhid dan keimanan. Sementara pada periode madinah selama kurang lebih 10 tahun, adalah masa pemrograman aplikasi amaliyah langit, yaitu yang berkaitan dengan perintah perintah dan larangan larangan Allah SWT.
Maka dapat dipahami, kenapa para sahabat Rasulullah, hanya dalam jangka 10 tahun dapat melaksanakan dengan baik dan sempurna semua perintah perintah Allah yang begitu banyak diturunkan, baik yang wajib maumun yang sunnah ?. Bahkan mereka melaksanakannya dengan mudah dan penuh senang hati. Bahkah perintah berperang sekalipun.
Begitu pula dapat dimengerti kenapa mereka dapat dengan mudah dan senang hati meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah pada masa masa itu ? bahkan sekalipun itu telah menjadi tradisi dan kesenangan mereka.
Jawabannya adalah, karena memang sebelum itu, selama kurang lebih 13 tahun pada periode Mekkah, mereka telah di instal dan diprogram dengan sekitar 19 JUZ aplikasi ilmiyah langit, yang membawa mereka pada rasa takut yang begitu kuat kepada Allah SWT, membawa mereka pada rasa cinta yang begitu dalam kepada Allah dan Rasulnya, membawa mereka lebih mencintai kehidupan akhirat yang abadi dari pada kekhidupan dunia yang sementara.
Inilah yang pernah di ucapkan oleh Ibnu Mas'ud ra, tentang hal ini :
نحن تعلٌمنا الا يمان ثم تعلمنا القرأن
"Kami pertama kali belajar iman kemudian baru belajar (hukum hukum) Al Qur'an".
Kemudian datanglah generasi setelah mereka, dimana mereka mempelajari hukum hukum Al Qur'an sebelum belajar iman. Mereka menginstal dalam pikiran mereka aplikasi amaliyah langit sebelum sempurna menginstal aplikasi ilmiyah langit. Mereka mempelajari hukum hukum Al Qur'an sebelum dihati mereka ada rasa takut yang kuat kepada Allah. Maka hasilnya, kebanyakan diantara mereka kurang mampu menjalankan ilmu yang telah didapatkan dalam kehidupan mereka. Walaupun keinginan untuk mengamalkan sangat kuat, namun mereka tidak mampu membawa diri mereka untuk itu.
Aplikasi Amaliyah
Aplikasi amaliyah adalah program langit yang berkaitan dengan amalan atau apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus di tinggalkan.Dalam sejarah dakwah islam, aplikasi ini diprogramkan kepada para sahabat ketika mereka telah berhijrah ke Madinah, dan sebelumnya sekitar 3 tahun sebelum hijrah.
Adapun konten dari aplikasi ini adalah apa yang berkaitan dengan rukun islam yang selanjutnya, yaitu dari rukun islam yang kedua (2) sampai yang ke lima berikut hasil fermentasinya, yaitu prinsip prinsip langit dari prinsip yang kedua (2)sampai prinsip yang kelima (5), sebagimana keterangan sebelumnya.
Berbeda dengan dengan aplikasi ilmiyah yang diprogramkan pada kekuatan pikiran dimana setelah pemrogramannya mengharuskan pengulangan pada pikiran sehingga mencapai saran dan target seperti yang telah diterangkan diatas. Aplikasi amaliyah ini setelah di di instal pada pikiran kemudian dipahami dengan betul dalam fikiran kemudian langkah selanjutnya di programkan pada kekuatan badan jasmani untuk dilakukan secara berulang berulang sesuai ketentuan langit.
Apa Fungsi Dari Aplikasi Amaliyah Langit Ini ?
Fungsi dari aplikasi amaliyah ini antara lain :
1. Memogram orang yang telah beriman dengan program program amal sholeh disamping sebagai bukti dan ujian dari Allah atas keimanannya, juga sebagai pemberi energi ruhiyah yang akan menambah dan meningkan kualitas keimanannya dihadapan Allah SWT.
2. Memogram orang yang telah beriman dengan program program malaikat langit atas. Para malaikat langit atas sejak awal penciptaannya telah diprogram oleh Allah dengan program program khusus, yang membuat mereka selalu dalam keadaan taat kepada Allah yang mana ketaatan itu merupakan kebahagiaan bagi mereka. Program program inilah yang kemudian dimuat dalam Al Qur'an dan kemudian diturunkan secara berangsur angsur kebumi untuk di programkan kepada manusia.
Sebagaimana telah diterangkan diatas, bahwa program program yang termuat dalam Al Qur'an terbagi dalam dua aplikasi, yaitu aplikasi ilmiyah dan aplikasi amaliyah. Pada aplikasi ilmiyah termuat program yang telah diprogramkan kepada malaikat atas, yaitu tepatnya program yang pertama, yaitu ;
1. Tauhid dan keimanan.
Sementara pada aplikasi amaliyah termuat program program langit atas yaitu tepatnya program yang kedua (2) sampai kelima (5). yaitu sebagai berikut :
2. Kesucian dan kebersihan.
3. Ketundukpatuhan dan kepasrahan.
4. Kemerdekaan dan kelapangan hati
5. Keadilan dan kasih sayang.
Jadi, dengan kata lain, fungsi aplikasi amaliyah ini adalah untuk memogramkan karakter dan sifat sifat malaikat langit atas kepada manusia, yaitu tepatnya empat karakter dari nomor dua (2) sampai nomor lima (5) diatas.
Sementara pemograman karakter dan sifat sifat malaikat langit atas yang pertama yaitu "Tauhid dan keimanan, adalah merupakan tugas dan fungsi dari aplikasi ilmiyah.
Jadi, Apa Target Dari Dua Aplikasi Langit Ini ?
Jawaban dari pertanyaan ini akan di bahas pada bab bab berikutnya di bawah ini.