wisata langit
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

Sabtu, 03 Oktober 2009

Manajemen Al Qur an 1

Manajemen Al Qur an adalah manajemen langit yang di turunkan oleh Pencipta dan Penguasa alam semesta, Allah swt, melalui Ruhul Amin, Jibril as, kepada manusia paling mulia dan paling suci di muka bumi, Muhammad saw, sebagai petunjuk dan peraturan bagi seluruh manusia di muka bumi sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna.

Barangsiapa yang menata dan mengelola dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya dengan prinsip prinsip manajemen Al Qur an, maka sesungguhnya dia telah memilih manajemen hidup yang benar. Dan siapa saja yang mengelola dan menata hidupnya, keluarganya dan masyarakatnya dengan prinsip prinsip manajemen yang di ciptakan oleh pikiran pikiran manusia, maka sesungguhnya dia telah memilih manajemen hidup yang salah dan sesat. Sebab Sang Pencipta dan Penguasa manusia lebih mengetahui tentang manusia daripada manusia itu sendiri.

Allah swt. sebagai Pencipta, Penguasa, dan Pengatur manusia dan alam semesta ini telah menyatakan dalam firman-Nya ; Q.S. 39/41 :

"Sungguh, Kami telah menurunkan kepadamu kitab ( Al Qur an ) dengan membawa kebenaran, untuk manusia. Barang siapa mendapat petunjuk (dari Al Qur an) maka ( petunjuk itu ) untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat ( tidak mengambil petunjuk dari Al Qur an ) maka sesungguhnya kesesatan itu untuk dirinya sendiri, dan engkau ( Muhammad ) bukanlah orang yang bertanggung jawab atas mereka".

Manusia ( man ).

Manusia pertama yang di ciptakan oleh Allah swt, adalah Adam kemudian istrinya Hawa. Adam dan Hawa berikut anak turunnya telah di takdirkan oleh Allah untuk menjadi penghuni planet bumi yang di beri misi dan tujuan untuk beribadah kepada Allah dan menjadi khalifatullah ( pengganti Allah ) di muka bumi, yang mana dengan kedua misi itu pula mereka akan di uji.

Sebagai manajemen langit, Al Qur an dalam sejumlah ayatnya telah menjelaskan sedemikian rupa, siapa sebenarnya manusia yang menjadi unsur utama dalam manajemen itu. Mulai dari bahan penciptaannya, proses penciptaannya, sifat sifatnya, karakternya, kecenderungannya, kekurangannya, kelebihannya, apa yang paling di cintainya, apa yang paling di takutinya, sampai kepada apa yang akan membawa kepada kebahagiaannya dan apa yang akan membawa kepada penderitaannya, baik dalam kehidupan didunia ini dan kehidupan berikutnya di akhirat. Penjelasan yang tidak akan pernah di temukan dalam buku buku manajemen manapun hasil pemikiran manusia.

a. Nenek moyang manusia

Dalam hal ini, Allah swt, berfirman ; Q.S ; 39 / 6 :

"Dia yang menciptakan kamu dari diri yang satu ( Adam ) , kemudian darinya Dia jadikan pasangannya ( Hawa ) , dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamau dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada Tuhan Selain Dia , maka mengapa kamu dapat di palingkan ?"

b, Bahan Baku Dan Proses Penciptaannya

Dalam hal ini Allah swt, berfirman; Q.S ; 40 / 67 :

"Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi diantara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. ( Kami perbuat demikian ) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang di tentukan. Agar kamu mengerti. "

"Wahai manusia ! jika kamu meragukan ( hari ) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu; dan kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian ( dengan berangsur angsur ) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun ), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah di ketahuinya ..."
(Q.S : 22 ; 5 ).

c. Sifat asli manusia ( ruh ).

Dalam hal ini Allah swt, berfirman :

"Dan ( ingatlah ) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, " Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan ( kejadian )nya, dan Aku telah meniupkan roh ( ciptaan )-Ku kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud".
( Q.S : 15 ; 28-29 )

"Dan ( ingatlah ) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi ( tulang belakang ) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka ( seraya berfirman ), "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?" Mereka menjawab, "Betul ( Engkau Tuhan kami ), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini".
( Q.S : 7 ;172 )

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ( islam ); ( sesuai ) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia ( menurut ) fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ".
( Q.S : 30 ; 30 )

d. Manusia diberikan beberapa kemampuan.

Dalam hal ini Allah swt Berfirman :

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur". ( Q.S :16 ; 78 ).

"Wahai golongan jin dan manusia ! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan ( dari Allah ) ". ( Q.S : 33 ; 34 )

"Bukankah kami telah menjadikan untuknya sepasang mata. Dan lidah dan sepasang bibir. Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ( kebajikan dan kejahatan )".
( Q.S : 90 ; 7-9-10 )

e. Manusia di lengkapi keperibadian unik dan unggul.

Dalam hal ini Allah swt, berfirman :

"Dan Sungguh telah Kami muliakan anak Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezeki dari yang baik baik dan Kami lebihkan mereka diatas semua makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna". ( Q.S : 17 ; 70 ).

f. Manusia Diberi Kesanggupan Mengambil Keputusan Keputusan Moral
Dan Memilih Dari Bebagai Alternatif.

Dalam hal ini Allah swt, berfirman :

"Sungguh Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak mengujinya ( dengan perintah dan larangan ), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur ". ( Q.S : 76 ; 2-3 )

Kelemahan Kelemahan Manusia

Disamping kelebihan kelebihan yang diberikan oleh Allah swt, kepada Manusia sebagai manifestasi dari unsur ruh yang ditiupkan dari sisi-Nya, manusia juga di takdirkan memiliki kelemahan kelemahan sebagai bawaan dari unsur jasad yang diciptakan dari tanah. Semua kelemahan kelemahan manusia itu telah di jelaskan dalam sejumlah ayat dalam Al Qur an, antara lain :

a. Ketergesa gesahan.

Dalam hal ini Allah swt, berfirman :

"Dan manusia ( seringkali ) berdoa untuk kejahatan sebagaimana ( biasanya ) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa gesa ". ( Q.S ;17 ; 11 ) ".

"Manusia di ciptakan ( bersifat ) tergesa gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda tanda ( kekuasaan-Ku ). Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya. "
( Q.S : 21 ; 37 ).

b. Keserakahan.

Dalam hal ini, Allah swt, berfirman :

"Ingatlah ! pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka ( seraya dikatakan ) kepada mereka, "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu ". ( Q.S : 9 ; 35 ).

"Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan ) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. " Manusia itu memang sangat kikir ". ( Q.S : 17 ;100 ).

c. Ketidaksabaran, keragu-raguan.

Dalam hal ini, Allah swt, berfirman :

"Dan sungguh telah kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya". ( Q.S : 20 ; 115 )

"Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan ( harta ) dia jadi kikir ". ( Q.S : 70 ; 19 - 21 )

d. Kecongkakan dan kesombongan.

Dalam hal ini, Allah swt, berfirman :

"Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. Yaitu orang orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang orang kafir azab yang menghinakan". ( Q.S : 4 ; 36 - 37 ).

"Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari keesaan Allah, dan mereka adalah orang orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang orang yang sombong".
( Q.S : 16 ; 22 - 23 ).

e. Sikap Tidak Berterimakasih.

Dalam hal ini, Allah swt, berfirman :

"Dan jika kami berikan rahmat Kami kepada manusia kemudian (rahmat itu) kami cabut kembali, pastilah mereka menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami beri kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, nisdcaya dia akan berkata, "Telah hilang bencana itu dariku." Sesungguhnya dia merasa sangat gembira dan bangga ". ( Q.S : 11 ; 9 - i0 )

"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepda-Nyalah kamu minta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan bencana dari kamu, malah sebagian kamu mempersekutukan Tuhan dengan (yang lain) ". ( Q.S ; 16 ; 53 - 54 ).

f. Sifat Pamer ( ekshibisionisme ).

Dalam hal ini Allah swt, berfirman :

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan ( bertingkah laku ) seperti orang orang jahiliah dahulu ...". ( Q.S : 33 ; 33 ).

g. Suka Menganiaya dirinya sediri.

Dala hal ini Allah swt, berfirman :

"Dan diantara mereka ada yang melihat kepada engkau. Tetapi apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak memperhatikan ? Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang menganiaya dirinya sendiri ". ( Q.S : 10 ; 43 - 44 ) .

h. Sangat mencintai hasrat hasrat, kepada wanita, kekayaan dan harta benda

Dalam hal ini Allah swt berfirman :

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan perempuan, anak anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan hewan ternak dan sawah ladang. itulah kesengan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik ". ( Q.S : 3 ; 13 ).


Kamis, 01 Oktober 2009

Renungan

Tidak ada yang lebih berguna daripada buku, tidak ada yang lebih memberi peringatan daripada kuburan, tidak ada yang lebih membosankan daripada maksiat, tidak ada yang lebih mulia daripada sikap zuhud, dan tidak ada kekayaan yang lebih baik dari pada qana ah


Kebahagiaan adalah ketika jiwa telah berhasil mencapai tingkat kesempurnaannya, kemenangan adalah ketika jiwa telah mendapatkan buah dari amalannya, dan nasib yang baik adalah ketika dunia yang dicarinya telah mengabdi kepadanya.


Keberuntungan yang sedikit lebih baik daripada harta yang banyak, menyendiri dengan maksud menjaga harga diri lebih baik daripada kekuasaan namun mempraktikkan nilai nilai kehinaan, dan ketidakberdayaan namun masih dalam jalur ketaatan lebih baik daripada kekuatan namun dalam jalur kemaksiatan.


Orang yang bahagia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, orang yang beruntung adalah orang yang banyak hartanya dan banyak melakukan kebaikan, dan orang yang mendapatkan berkah adalah orang yang bertambah ilmunya lalu semakin bertambah takwanya.


Kegembiraan yang disebabkan oleh dunia adalah kegembiraan anak kecil, kegembiraan yang disebabkan oleh pujian yang baik adalah kegembiraan orang orang besar, sedangkan kegembiraan yang disebabkan oleh apa yang ada di sisi Allah adalah kegembiraan para wali dan orang orang pilihan Allah.


Seringkali kesenangan melahirkan penyesalan, seringkali kesalahan sepele menghantarkan pada kehinaan, seringkali kemaksiatan berakibat tercabutnya nikmat, dan seringkali tertawa berujung pada tangisan.


Di dunia ini ada surga, yang barangsiapa ketika di dunia tidak bisa memasukinya maka dia tidak akan pernah masuk surga akhirat. Surga dunia itu adalah dzikir kepada Allah, taat kepada-Nya, cinta kepada-Nya, selalu berusaha dekat dengan-Nya, dan merindukannya.


Orang yang telah mencapai puncak dari apa yang di senanginya akan mendapatkan puncak apa yang tidak disenanginya, kecuali ibadah kepada Allah yang penghujungnya adalah keridhaan-Nya dan tersenyum di surga-Nya.


Kebutuhan orang lain kepada diri anda adalah sebuah nikmat, maka janganlah pernah bosan menghadapinya, karena bisa berbalik menjadi bencana. Ketahuilah bahwa yang terbaik dari hari hari anda adalah ketika anda menjadi tujuan, dan bukan anda yang menuju orang lain.


Tingkatkan amalan anda, perndekkan angan angan anda, tunggu ajal anda, jalani kehidupan hari ini, hadapi masalah anda, pahami zaman dimana anda hidup, dan jagalan lisan anda.


Bersimpuhlah pada sepertiga malam terahir, bentangkan kedua tangan anda, lemparkan pandangan kedua mata anda, lalu katakan, "Kami datang dengan dagangan yang murah, maka penuhilah timbangan kami, wahai Yang Maha Agung.


Terimalah apa yang dilakukan Allah terhdap diri anda dengan penuh keridhaan, dan jangan mengharapkan sesuatu keadaan yang lebih dari apa yang telah Allah tetapkan atas diri anda, jangan mengharapkan keadaan yang sudah ada akan di hapuskan, karena Dia lebih tahu daripada anda sendiri dan lebih mengasihi daripada ibu anda sendiri.


Jahuilah kesedihan sebab kesedihan adalah racun, jahuilah sikap lemah karena sikap lemah adalah kematian, jauhilah kemalasan karena kemalasan adalah kegagalan, dan jahuilah pendapat yang tidak lurus karena pendapat seperti itu adalah manajemen yang buruk.


Jadikanlah kegembiraan sebagai ungkapan syukur, jadikan kesedihan sebagai wujud kesabaran, jadikan diam sebagai tafakkur, jadikan penyikapan pada masalah sebagai pembelajaran, jadikan ucapan sebagai dzikir, jadikan hidup sebagai ketaatan, dan jadikan kematian sebagai cita-cita.


Jadilah seperti burung yang rezkinya datang setiap pagi dan shore, tidak pernah dipusingkan oleh hari esok, tidak pernah percaya kepada siapapun selain Allah, tidak pernah menyakiti siapapun, bayangannya ringan, dan gerakannya indah.


Jauhilah cinta yang berlebihan dan cinta yang di larang, sebab itu adalah adzab bagi jiwa, dan penyakit bagi hati. Kembalilah kepada Allah, banyak banyaklah mengingat-Nya dan mentaati-Nya.


Jadilah sosok yang berpandangan luas. Berusahalah untuk memaafkan siapa saja yang berbuat jahat kepada anda agar anda bisa menikmati hidup ini dengan damai dan tenang, dan enyahkan jauh-jauh niatan untuk membalas dendam.


Dan yang terahir, usahakanlah melakukan takbirotul ikhram bersama imam, perbanyaklah berdiam diri di mesjid, dan biasakanlah untuk menyegerakan sholat agar anda mendapat kebahagiaan.

hiduplah bersama Al Qur an, baik dengan cara menghafal, membaca, mendengarkan atau merenungkannya. Sebab ini merupakan obat yang mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.

Bertawakkallah kepada Allah dan serahkan semua perkara kepadanya. Terimalah semua ketentuannya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepadanya, dan bergantunglah kepada-Nya karena Dia cukup sebagai pelindung anda.

Salam ........