wisata langit
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

Kamis, 01 Maret 2018

Membumikan Al Qur’an dan Melangitkan Manusia


PEMOGRAMAN AL QUR’AN DALAM DIRI MANUSIA

Bagaimana menginstall Al qur'an  dalam diri manusia ? pertanyaan ini mungkin terdengar aneh, akan tetapi penulis hanya ingin memberikan gambaran kepada pembaca agar mudah dipahami, bahwa manusia kalau ibarat komputer, untuk memasukkan program program yang kita inginkan kedalam komputer,  maka salah satunya dengan cara menginstall (memasang) program program tersebut kedalam komputer kita dengan cara mengikuti petunjuk penginstalan dari pembuat program dan pembuat komputer tersebut.Tidak dengan asal asalan. Sebab kalau tidak mengikuti cara dari sang pembuatnya. bisa jadi penginstalan progam terbut gagal dan komputer tidak jalan.

Begitu pula manusia, seperti komputer tadi.Sedangkan al Qur'an adalah kitab suci yang memuat program program langit yang harus di pasang ( diinstal ) di dalam diri manusia berikut cara cara pemasangannya yang datang dari Pencipta manusia dan pemilik program program al Qur'an. Hal ini supaya manusia dapat menjalankan fungsinya di muka bumi, sebagai hamba Allah dan kholifatullah fil ardhi.

Nabi Muhammad saw, yang mendapatkan kemuliaan dari Allah swt, untuk menerima wahyu yang berisi program progran langit ini, sekaligus mendapatkan tugas untuk memogram program program langit ini kepada dirinya, kepada keluarga terdekat beliau,dan kepada manusia seluruh alam. 

Untuk tugas besar ini Beliau di berikan petunjuk bagaimana memasang (menginstal) program program langit ini kepada seluruh manusia dan bagaimana menyebarkannya di muka bumi.Ada beberapa ayat di dalam al Qur'an yang menjelaskan tentang tugas Rasulullah ini sekaligus cara pemasangannya dalam diri manusia. Salah satunya bisa kita lihat dalam surat al Jumu'ah ayat 2 , Allah swt berfirman :

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
"Dialah Allah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (al Qur'an dan sunnah). Meskipun sebelumnya mereka benar benar berada dalam kesesatan yang nyata".

Di dalam ayat ini Allah swt, menjelaskan tentang apa tugas Rasulullah saw, yaitu;
1. Membacakan ayat ayat Allah kepada ummatnya.
 2. Mensucikan mereka.
3. mengajarkan kepada mereka Al Qur'an dan sunnah.

Kemudian ayat ini juga memberi petunjuk tentang cara pemograman al Qur'an dalam diri ummatnya. Yaitu,

1.      Dibacakan ayat ayat Allah kepada mereka, baik ayat ayat qouliyyah, berupa ayat ayat al Qur'an yang di turunkan kepada beliau pada saat setelah wahyu diturunkan,- yaitu di bacakan secara talaqqi (pembacaan langsung) kepada para sahabat,- maupun ayat ayat kauniyyah yang merupakan tanda tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang di muat dalam kandungan ayat ayat qouliyyah tersebut, dengan cara mendakwahkannya, membicarakannya berulang ulang dalam setiap kesempatan, sehingga masuklah kebesaran dan keaguangan Allah dalam hati para sahabat.

2.      Mensucikan mereka, dari kemusyrikan dan dosa dosa masa lalu mereka, dengan dakwah kepada tauhid dan dan ketaatan yang ikhlas kepada Allah           

3.      Mengajarkan kepada mereka isi kandungan al Qur'an dan sunnah, yaitu mengenai hukum hukum syariah, berkaitan dengan perintah perintah Allah yang wajib dan yang sunnah, begitu pula berkaitan dengan larangan larangan Allah yang haram dan yang makruh, serta yang berkaitan dengan perkara perkara yang mubah.

Cara dan tahapan pemograman ini tidak boleh diabaikan. Sebab jika di abaikan berakibat kepada gagalnya pemasangan ( penginstalan ) program program al Qur'an ini kepada diri manusia. Betapa banyak orang orang islam yang sudah mepelajari Alqur'an, namun tidak mengikuti petunjuk pemograman yang di berikan oleh Allah swt ini, akhirnya mereka masih gagal meraih predikat mukmin yang sejati dan jebol jebolnya kebanyakan mereka masih menjadi muslim yang fasik bahkan munafik.

Untuk Tujuan inilah al Qur'an diturunkan tidak sekali turun, tapi secara berangsur angsur.

Di dalam sejarah tumbuhnya islam, ada periode Mekkah dan ada periode Madinah. Dalam periode Mekkah, ayat ayat al Qur'an yang turun berkaitan dengan keimanan kepada Allah swt. Tentang Tauhid,Tentang tanda tanda kebesaran Allah, sifat sifat Allah, nikmat nimat Allah, tentang kematian, hari qiamat, hari berbangkit,makhsyar, hisab, siroth,surga dan neraka. Begitu pula kisah kisah ummat terdahulu.

Mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mendapatkan keselamatan dan kemuliaan. Seperti pengikut Nabi Nuh yang selamat bersamanya di atas kapal. Kaum Nabi Yunus yang tidak jadi di azab oleh Allah karena mereka mau bertobat dan mau taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan seterusnya.

Begitu pula kisah ummat terdahulu yang tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seperti kaum nabi Nuh yang tenggelam sebab bencana banjir bersama anak Nabi Nuh, Kaum Nabi Hud, yaitu kaum 'Ad yang luluh lantak sebab angin topan yang sangat dahsyat, kaum nabi Sholeh, yaitu kaum Stamud yang pecah berkeping keping sebab suara petir yang keras yang menimpa mereka, Qorun yang hartanya di tenggelamkan kedalam bumi, Fir'aun dan tentaranya yang di tenggelamkan di laut merah.

Inilah yang pertama tama kali ayat ayat Al Qur'an di turunkan di mekkah. Ayat ayat ini memuat program program aqidah,tauhid dan keimanan, yang merupakah kebutuhan fitrah manusia yang pertama dan utama. Ayat ayat inilah yang pertama kali di programkan kedalam dada para sahabat, dengan cara membacakannya secara langsung kepada mereka, kemudian di renungkan dan di bicarakan isi dan kandungannya, berulang ulang, lagi dan lagi, dalam waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 13 tahun,  sehingga masuklah kebesaran Allah dalam dada mereka,timbullah rasa takut yang mendalam akan siksa di dunia dan di akhirat,lahirlah cinta kepada kebaikan dan keindahan surga.Muncullah keinginan untuk selalu berbakti dan bersyukur kepada Tuhannya.

Ayat ayat tentang keimanan inilah yang telah di turunkan pertama kali dan diperintahkan oleh Allah kepada Rasulnya, untuk di programkan pertama kali kepada para sahabatnya dan kepada manusia di seluruh alam dengan cara dibacakan, di dakwahkan, direnungkan,dibicarakan berulang ulang lagi dan lagi dalam waktu yang tidak sebentar. Sehingga pemograman ini berhasil sempurna, yang akan di tandai dengan mulai merasakan kebesaran Allah dalam hati, mulai banyak mengingat akhirat dan mencintainya dari pada kehidupan dunia. Dan mulai ingin selalu bertaubat dan minta ampun kepada Allah atas dosa dosa yang selama ini dilakukan.

Kemudian mulai ada keinginan untuk selalu bersukur atas nikamat nimat Allah yang telah di terimanya. Dan mulai ada keinginan untuk selalu menambah baktinya kepada Allah yang telah memberikan semua itu. Inilah bukti keberhasilan penginstalan atau pemograman dalam tahap pertama. yaitu pemograman iman. Dan inilah yang telah berhasil di programkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya pada periode mekkah dalam fase dakwahnya.

Setelah keberhasilan pemograman iman inilah kemudian Allah swt, menurunkan ayat ayat hukum atau peraturan peraturan, yaitu yang ada kaitannya dengan perintah dan larangan.Yang pertama turun ayat ayat yang ada kaitannya dengan ibadah ibadah mahdhoh. Ayat ayat yang berkaitan dengan perintah kewajiban sholat diantaranya turun sebelum berahirnya periode mekkah, yang menunjukkan bahwa program sholat ini sangat dekat kaitannya dengan program iman.

Setelah itu tidak lama setelah Rasulullah hijrah kemadinah, turunlah ayat yang membawa perintah pemograman puasa dan zakat. begitu juga berangsur angsur turun ayat ayat yang berkaitan dengan larangan larangan, seperti, meminum khomer,berzina, berjudi, memakan riba, mencuri, membunuh, dan seterusnya. semua itu di turunkan di madinah. Bahkan dimadinah ini pula telah di izinkan jihad dengan pedang dan berahir dengan perintah haji, tidak lama sebelum Rasulullah wafat.

Semua pemograman yang berkaitan dengan hukum hukum, yang berupa, ibadah, muamalah, mu'syaroh dan akhlak ini, hanya di tempuh dalam waktu sekitar sepuluh tahun. Namun dapat dengan mudah di jalankan dengan penuh keberhasilan. Hal ini karena pemograman pada tahap pertama yaitu program iman telah lebih dahulu di selesaikan, walaupun perlu waktu yang cukup lama.

Sebab  apabila kebesaran Allah dan kecintaan kepada akhirat telah masuk kedalam hati manusia maka perintah dan larangan apa saja yang diberikan oleh Allah kepadanya semua akan di laksanakan dan dihindari secara mudah dan ringan. Dan inilah yang terjadi pada diri sahabat. Sehingga islam bisa tumbuh di zaman mereka penuh dengan keberhasilan dan kemenangan.

Seperti inilah Al Qur'an harus di programkan kepada manusia;  yaitu mulai dari pemograman ayat ayat iman, baru  setelah selesai dan berhasil pemograman iman ini, kemudian dimulai penekanannnya kepada program program ibadah, muamalah, muasyaroh dan akhlak. Sehingga semua itu akan dengan mudah dan cepat terprogram dalam setiap individu manusia.

Betapa banyak orang yang sudah tahu dan paham tentang perintah dan larangan Allah namun mereka tidak mampu melaksanakannya dalam kehidupan sehari hari, hanya karena mereka belum merasakan kebesaran Allah dan belum ada rasa takut di hatinya akan siksa Allah di dunia dan di akhirat. Sehingga mereka hanya bisa menjadi muslim yang fasik dan munafik. dan tidak mampu menjadi muslim yang mukmin, hanya karena salah dalam cara pemograman Al Qur'an dalam diri mereka.

Bagaimana Proses Pemrogramannya kepada Manusia ?

Kalau manusia di umpamakan secara sederhana dengan komputer. Maka komputer itu terdiri dari dua perangkat. Yaitu ; Perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software.

Sementara software ini juga ada dua jenis. Yaitu ; software sistem dan software aplikasi. Software sistem adalah software untuk menghidupkan dan menjalankan komputer. Seperti software windwos microsoft misalnya. Tanpa software ini komputer hanyalah rakitan perangkat keras yang tidak punya fungsi.

Sedangkan software aplikasi atau software program adalah software yang memuat program atau aplikasi yang ingin dijalankan di dalam komputer. Seperti software aplikasi perkantoran, misalnya microsoft office dan lainnya.

Begitupula manusia. Manusia terdiri dari dua unsur. Yaitu unsur badan (hardware) dan unsur ruh (software). Dan software manusia pun ada dua. Pertama adalah software sistem, yaitu ruh yang telah ditiupkan kedalam badan sejak empat bulan di rahim sang ibu. Dimana dengan software ini manusia bisa hidup dan menjalani aktivitas. Tanpa software ini manusia hanyalah tunpukan daging dan tulang yang terus membusuk.

Yang kedua, adalah software aplikasi atau software program, itulah Al Qur'an. Software Al Qur'an ini adalah software yang secara khusus di datangkan dari langit untuk di programkan kepada setiap manusia, agar manusia dapat keluar dari gelapnya sifat sifat binatang dan iblis, sebagai konsekwensi dari banyaknya aplikasi aplikasi bumi yang sempat terperogram kedalam dirinya, menuju terangnya sifat sifat malaikat sebagai konsekwensi dari pemograman aplikasi langit yaitu AlQur'an kedalam dirinya.

Software aplikasi langit ini ada dua (2):

1.  Aplikasi ilmiyah imaniyah
2.  Aplikasi ilmiyah amaliyah.


Aplikasi Ilmiyah imaniyah

Aplikasi ilmiyah imaniyah adalah aplikasi langit yang bermuatan ilmu pengetahun yang berkaitan dengan prinsip langit yang pertama yaitu "Tauhid dan keimanan. Aplikasi ini terakses dari inti inti pokok informasi langit atau isi kandungan Al Qur'an yang ke satu (1) sampai yang ke empat (4), sebagaimana keterangan sebelumnya.

Sementara aplikasi ilmiyahamaliyah adalah merupakan aplikasi langit yang bermuatan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan prinsip prinsip langit ke dua (2) sampai ke lima (5). Yaitu ; Kesucian dan kebersihan, Ketundukan dan kepasrahan, kemerdekaan dan kelapangan hati, keadilan dan kasih sayang. Aplikasi ini terakses dari inti pokok informasi langit atau isi kandungan Al Qur'an yang ke lima (5), sebagaimana keterangan sebelumnya.

Sedangkan manusia sebagai hardware, sebagaimana ditulis oleh Ar Roziy dalam Tafsir kabirnya, memiliki dua (2) kekuatan sebagai berikut :

1. Kekuatan pikiran, yang terletak pada akal dan qalbunya.
2. Kekuatan amal perbuatan, yang terletak pada badan jasmaninya.

Maka, dalam pemrogaman aplikasi langit ini, untuk efektifnya harus melalui langkah langkah sebagai berikut :

Pertama ; Pemograman harus dimulai dari aplikasi ilmiyah imaniyah dengan cara menginstalkan pada kekuatan manusia yang pertama, yaitu kekutan pikiran. Adapun penginstalannya bisa dengan beberapa cara dan proses. Misalnya :

1. Melalui proses, membaca.
2. Melalui proses mendengar.
3. Melalui proses belajar mengajar (ta'lim wa ta'allum).
4. Melalui proses pendidikan (tarbiyah). Dan yang lainnya.

Kedua ; Apabila aplikasi ilmiyah ini telah terinstal kedalam pikiran, maka proses selanjutnya adalah : Dengan cara :

1.  Mengulang mengulang dalam pikiran, dengan cara mentadabburi ( merenungkan )  Isinya lagi dan lagi.

2. Menyampaikannya lagi kepada orang lain, yaitu dengan mendakwahkannya atau mengajarkannya kepada orang lain.

3. Memperbanyak dzikir yang maknanya bekaitan dengan kalimat tauhid dan keagungan Allah, kesucian-Nya, kesempurnaan-Nya dan ketidak terhinggaan nikmat-Nya.

4. Menghafal Nama-Nama Allah dalam Asmaul Husna, dan membacanya berulang sambil merenungi maknanya.

5. Membaca Al Qur'an dan mentadabburi makna maknanya hususnya yang berkaitan dengan inti kandungan Al Qur'an yang ke (1) sampai ke empat (4). yaitu yang berkaitan dengan ;

1. Allah, Nama Nama-Nya, Sifat Sifat-Nya, Nikmat-Nimat-Nya,

1. Hari Hari Allah, yang termuat dalam setiap kisah dalam Al Qur'an.

3. Kematian dan setelah kematian. Sambil membayangkan tempat tempat yang akan dilalui di masa depan, mulai dari alam kubur, hari kebangkitan, hari makhsyar, jembatan shirat sampai tempat kehidupan yang abadi, di surga atau di neraka.

4. Sesatnya keyakinan 4 kelompok manusia, yaitu Musrikin, Munafiqin, Yahudi dan Nasrani.

Sehingga pengetahuan tentang konten aplikasi ini benar nampak dalam pikiran dan masuk kedalam Qalbu, atau alam bawah sadar kita.


Adapun target dan sasaran yang ingin dicapai dengan penginstalan aplikasi ilmiyah imaniyah ini adalah :

1. Masuknya keimanan yang kuat dan rasa takut kepada Allah SWT kedalam hati.

2. Masuknya kebesaran, keeagungan, kehebatan dan kemaha dasyatan kekuasaan Allah kedalam hati.

3. Dapat mengambil pelajaran dari kejadian kejadian masa dahulu, hingga takut berbuat kesalahan dan bermaksiat kepada Allah, dan selalu ingin berbuat taat dan patuh kepada perintah Allah dalam kehidupan di dunia sampai ahir hayat.

4. Masuknya rasa cinta kepada Allah karena ternyata begitu besar nikmat nikmat Allah yang telah dirasakan dan dialami dalam kehidupan.

5. Dapat membayangkan betapa masih jauh perjalanan menuju tempat abadi, hingga merasakan betapa sementaranya dan betapa sempitnya kehidupan di dunia ini, bila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat.

6. Masuknya rasa benci kepada aqidah yang batil seperti aqidahnya golongan musyrikin, munafiqin, yahudi dan nasrani, karena telah dikuak kebatilannya Oleh Allah SWT, dalam Al Qur'an.

Inilah diantara target dan sasaran yang ingin dicapai dari pemograman aplikasi ilmiyah imaniyah ini kepada manusia.

Aplikasi ilmiyah imaniyah inilah yang pertama kali diinstal dan diprogramkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya di Mekkah pada awal sejarah dakwah islam, yang dikenal dalam sejarah islam sebagai periode Mekkah. Aplikasi ilmiyah imaniyah ini diturunkan oleh Allah secara berangsur angsur melalui malaikat jibril kepada rasul-Nya, Muhammad SAW, untuk memasukkan target dan sasaran aplikasi ini sebagaimana diterangkan diatas.

Karena pentingnya aplikasi ilmiyah imaniyah ini, hingga memerlukan waktu kurang lebih 13 tahun penurunnya, dan jumlah ayat ayat yang diturunkan sampai mencapai 19 JUZ  terdiri dari 89 surat dan 4780 ayat dalam Al qur'an.

Pemograman aplikasi ilmiyah imaniyah ini sebagai persiapan menerima pemograman aplikasi ilmiyah amaliyah, yaitu aplikasi yang memuat konten yang berkaitan dengan perintah perintah dan larangan larangan Allah SWT, dalam Al Qur'an. 

Sebab,  apabila aplikasi ilmiyah amaliyah ini diprogramkan terlebih dahulu, sebelum manusia memiliki iman yang kuat kepada Allah, sebelum manusia penuh hatinya dengan rasa takut kepada Allah, sebelum tergambar balasan yang akan dialami diakhirat kelak, sebelum rasa cinta dan kebesaran Allah masuk kedalam hatinya, maka semua perintah dan larangan yang diprogramkan dalam aplikasi amaliyah tersebut akan terasa berat dan terasa sulit di kerjakan.

Disinilah pentingnya mempelajari sejarah pemrogaman Al Qur'an pada masa pertama kali Al Qur'an di turunkan. Dimana pada periode mekkah selama kurang lebih 13 tahun, adalah masa pemrograman aplikasi ilmiyah imaniyah langit , yaitu ayat ayat yang berkaitan denngan tauhid dan keimanan. Sementara pada periode madinah selama kurang lebih 10 tahun, adalah masa pemrograman aplikasi ilmyah amaliyah langit, yaitu yang berkaitan dengan perintah perintah dan larangan larangan Allah SWT.

Dengan demikian dapat dipahami, kenapa para sahabat Rasulullah, hanya dalam jangka waktu 10 tahun dapat melaksanakan dengan baik dan sempurna semua perintah perintah Allah yang begitu banyak diturunkan, baik yang wajib maupun yang sunnah ?. Bahkan mereka melaksanakannya dengan mudah dan penuh senang hati. Bahkah perintah berperang sekalipun.

Begitu pula dapat dimengerti kenapa mereka dapat dengan mudah dan senang hati meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah pada masa masa itu ? bahkan sekalipun itu telah menjadi tradisi dan kesenangan mereka.

Jawabannya adalah, karena memang sebelum itu, selama kurang lebih 13 tahun pada periode Mekkah, mereka telah di instal dan diprogram dengan sekitar 19 JUZ aplikasi ilmiyah imaniyah langit, yang membawa mereka pada rasa takut yang begitu kuat kepada Allah SWT, membawa mereka pada rasa cinta yang begitu dalam kepada Allah dan Rasulnya, membawa mereka lebih mencintai kehidupan akhirat yang abadi dari pada kekhidupan dunia yang sementara ini.

Inilah yang pernah di ucapkan oleh Ibnu Mas'ud ra, tentang hal ini :

نحن تعلٌمنا الا يمان ثم تعلمنا القرأن
"Kami pertama kali belajar iman kemudian baru belajar (hukum hukum) Al Qur'an".

Kemudian datanglah generasi setelah mereka, dimana mereka mempelajari hukum hukum Al Qur'an sebelum belajar iman. Mereka menginstal dalam pikiran mereka aplikasi ilmiyah amaliyah langit sebelum sempurna menginstal aplikasi ilmiyah imaniyah langit. Mereka mempelajari hukum hukum Al Qur'an sebelum dihati mereka ada rasa takut yang kuat kepada Allah. Maka hasilnya, kebanyakan diantara mereka kurang mampu menjalankan ilmu yang telah didapatkan dalam kehidupan mereka. Walaupun keinginan untuk mengamalkan sangat kuat, namun mereka tidak mampu membawa diri mereka untuk hal tersebut.

AplikasiIlmiyah Amaliyah

Aplikasi ilmiyah amaliyah adalah program langit yang berkaitan dengan amalan atau apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus di tinggalkan.Dalam sejarah dakwah islam, aplikasi ini diprogramkan kepada para sahabat ketika mereka telah berhijrah ke Madinah, dan sebelumnya sekitar 3 tahun sebelum hijrah.

Adapun konten dari aplikasi ini adalah apa yang berkaitan dengan rukun islam yang selanjutnya, yaitu dari rukun islam yang kedua (2) sampai yang ke lima berikut hasil fermentasinya, yaitu prinsip prinsip langit dari prinsip yang kedua (2)sampai prinsip yang kelima (5), sebagimana keterangan sebelumnya.

Berbeda dengan  aplikasi ilmiyah imaniyah yang diprogramkan pada kekuatan pikiran, aplikasi amaliyah ini setelah di di instal pada pikiran kemudian dipahami dengan betul dalam fikiran kemudian langkah selanjutnya di programkan pada kekuatan badan jasmani untuk dilakukan secara berulang berulang sesuai ketentuan langit. Sehingga tercapai target yang diinginkan oleh Allah dalam kaitannya dengan aplikasi ilmiyah amaliyah ini.

Apa Target  Dari Aplikasi Ilmiyah Amaliyah Langit Ini ?

Target  dari aplikasi ilmiyah amaliyah ini antara lain :

1. Memogram orang yang telah beriman, dengan program program amal sholeh, disamping sebagai bukti dan ujian dari Allah atas keimanannya, juga sebagai pemberi energi ruhiyah yang akan menambah dan meningkatkann kualitas keimanannya dihadapan Allah SWT.

2. Memogram orang yang telah beriman dengan program program malaikat langit atas. Para malaikat langit atas sejak awal penciptaannya telah diprogram oleh Allah dengan program program khusus, yang membuat mereka selalu dalam keadaan taat kepada Allah, yang mana ketaatan itu merupakan kebahagiaan bagi mereka. Program program inilah yang kemudian dimuat dalam Al Qur'an dan kemudian diturunkan secara berangsur angsur kebumi untuk di programkan kepada manusia.

Sebagaimana telah diterangkan diatas, bahwa program program yang termuat dalam Al Qur'an terbagi dalam dua aplikasi, yaitu aplikasi ilmiyah imaniyah dan aplikasi ilmiyah amaliyah. Pada aplikasi ilmiyah imaniyah termuat program yang telah diprogramkan kepada malaikat atas, yaitu tepatnya program yang pertama, yaitu ;

1. Tauhid dan keimanan.

Sementara pada aplikasi ilmiyah amaliyah termuat program program malaikat langit atas, yaitu tepatnya program yang kedua (2) sampai kelima (5). yaitu sebagai berikut :

2. Kesucian dan kebersihan.

3. Ketundukpatuhan dan kepasrahan.

4. Kemerdekaan dan kelapangan hati

5. Keadilan dan kasih sayang.

Jadi, dengan kata lain, fungsi aplikasi ilmiyah amaliyah ini adalah untuk memogramkan karakter dan sifat sifat malaikat langit atas kepada manusia, yaitu tepatnya empat karakter dari nomor dua (2) sampai nomor lima (5) diatas.

Sementara pemograman karakter dan sifat sifat malaikat langit atas yang pertama yaitu "Tauhid dan keimanan, adalah merupakan target  dan fungsi dari aplikasi ilmiyah imaniyah.

Jadi,  Apa Target Dari Dua Aplikasi Langit Ini ?
Targetnya adalah tidak lain agar manusia yang telah terprogram dengan program software langit ini memiliki kemiripan dan keserupaan dengan para malaikat atas dalam sifat sifat dan karakter karakternya.
Sebab kebaikan bangsa manusia dalam ketetapan Allah sangat tergantung pada kemiripan sifat sifat mereka dengan sifat sifat para malaikat. Inilah rahasia yang belum pernah di temukan oleh para pemikir barat manapun. Inilah the secret yang sesungguhnya. Inilah THE LAW OF ATRACTION yang sebenarnya.
Islam adalah agama langit, agama dari Pencipta manusia dan Pencipta alam semesta. Dialah yang memiliki semua rahasia di langit dan di bumi. Sementara manusia tidak sedikitpun mengetahui rahasia alam semesta tanpa pemberitahuan dari Allah. Apa yang ditemukan oleh pikiran manusia tentang alam semesta ini tanpa wahyu dari Allah hanyalah prasangka. Sedangkan  prasangka manusia sediktpun tidak menyentuh hakikat kebenaran. Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 36 :
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Dalam hikmah penciptaan, Allah telah menciptakan malaikat dan jin sebelum menciptakan manusia. Allah menciptakan malaikat dari cahaya ( nur ) dan menciptakan jin dari api. Kemudian setelah Allah mencitakan manusia, yaitu Adam, Allah memerintahkan malaikat dan jin untuk bersujud pada adam. Kenapa ?  karena walaupun Allah menciptakan badan Adam dari tanah,  namun Allah meniupkan ruh kepada badan Adam yang berasal dari ruh-Nya. 

Akan tetapi hanya malaikat saja yang mau tunduk kepada perintah Allah, sedang Iblis yang merupakan bapak para jin tidak mau tunduk kepada Allah untuk bersujud kepada Adam hanya karena ia merasa lebih tinggi derajatnya dari Adam.


Dari sinilah dapat di ketahui antara sifat dan karakter malaikat dengan sifat dan karakter Iblis. Sifat dan karakter malaikat tunduk dan patuh kepada penciptanya sedangkan sifat dan karakter iblis adalah sombong dan menentang kepada penciptanya. Sementara sifat dan karakter Adam sebagai bapak manusia, Allah ciptakan ada diantara sifat dan karakter malaikat dan sifat dan karakter iblis tersebut.


Inti dari sifat dan karakter malaikat adalah suci dan mulia ( SDM ). Suci dari syirik karena selalu mentauhidkan dan mengimani Allah. Suci dari hadats dan najis karena mereka memang tidak memiliki penciptaan seperti binatang. Suci dari kesombongan dan pembangkangan karena mereka selalu tunduk dan patuh kepada Allah. Suci dari naluri naluri rendah karena mereka memang tidak memiliki syahwat kebinatangan. Suci dari dendam dan kebencian karena mereka selalu adil dan penuh kasih sayang. Dan semua itu adalah sifat sifat yang mulia. Karena itu  malaikat dijadikan oleh Allah sebagai pemancar enerji positif dalam kehidupan manusia di dunia ini.


Inti dari sifat dan karakter iblis adalah kotor dan hina ( KDH ). Kotor dari tauhid karena ia tidak memiliki tauhid dan keimanan yang benar. Kotor  lahir batinnya karena mereka selalu berhadats dan najis. Kotor hatinya karena mereka selalu sombong dan menentang Allah. Kotor jiwanya karena mereka selalu tunduk kepada hawa nafsunya yang lebih rendah dan lebih ganas dari hawa nafsu binatang. Kotor nuraninya karena mereka selalu ingin berbuat jahat dan dholim  kepada orang orang yang beriman serta sangat dendam dan benci kepada mereka. Dan semua itu adalah sifat sifat yang hina. Karena itu iblis dan bala tentaranya di jadikan oleh Allah sebagai pemancar energi negatif dalam kehidupan manusia di dunia.


Lalu bagaimana dengan manusia ?  Manusia diciptakan oleh Allah jauh setelah penciptaan bangsa malaikat dan jin. Manusia tidak diciptakan dari Nur sebaimana halnya malaikat, tapi tidak juga diciptakan dari api sebagaimana halnya jin. Tapi Allah menciptakan manusia dengan dua unsur. Yaitu unsur bumi dan unsur langit. Unsur bumi adalah jasadnya yaitu dari saripati tanah. Unsur langit adalah ruhnya yaitu dari ruh ciptaan Allah.


Jadi,  di lihat dari penciptaan badannnya,  manusia sama dengan penciptaan binatang yaitu sama sama diciptakan dari saripati tanah, sehingga naluri yang muncul dari badan manusia adalah sama dengan naluri yang ada pada binatang, yaitu naluri mempertahankan diri dan naluri seksual ( naluri melanjutkan keturunan ). Inilah naluri naluri rendah apabila di bangsakan kepada manusia. Karena dorongan naluri ini dalam diri manusia sama dengan dorongan naluri yang ada di dalam diri binatang sedangkan derajat binatang jauh di bawah manusia


Sementara iblis diciptakan dari api. Sehingga iblis memiliki naluri rendah yang lebih kuat dari binatang. Disamping itu iblis dalam penciptaannya di lengkapi dengan akal pikiran licik sementara binatang tidak. Maka dengan dorongan naluri rendah yang pekat dan tebal ditambah dengan akal licik yang dimiliki, semakin sempurnalah nyala hawa nafsu dan keangkara murkaan iblis ini.
Jadi, persamaan manusia dengan binatang dan iblis ialah sama sama diberi naluri naluri rendah untuk mempertahankan hidup dan melangsungkan keturunan. Yaitu naluri naluri yang tidak di berikan kepada malaikat.


Sementara persamaan manusia dengan malaikat ialah sama sama memiliki naluri tinggi, yakni naluri suci dan mulia, yaitu  naluri beragama tauhid,  naluri yang tidak diberikan kepada binatang dan iblis
Sementara persamaan malaikat dengan iblis adalah keduanya sama sama diberi kemampuan membisiki hati manusia. Kemampuan yang tidak diberikan kepada binatang dan manusia.
Dengan demikian secara penciptaan ada rahasia yang dapat diungkap terkait dengan penciptaan Malaikait, manusia, iblis dan binatang.

Perhatikanlah firman Allah dalam surat As Syamsu ayat :

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا () فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا () قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا () وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

“Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”


Pembaca yang budiman, lihatlah penjelasan ayat ini, setelah Allah bersumpah dengan jiwa manusia serta kesempurnaan penciptaannya. Allah kemudian meberi tahukan bahwa Dia kemudian mengilhamkan kepada jiwa, jalan kefasikan dan jalan ketakwaannya.


Ini artinya bahwa diantara kesempurnaan penciptaan jiwa manusia, Allah telah melengkapinya dengan perangkat penerima gelombang langit dan penerima gelombang bumi. Penerima gelombang langit adalah penangkap ilham ilham malaikat di mana Allah Menugaskan Jibril Sebagai pemancar ilham ilham kebaikan yang datang dari Allah. Sementara penerima gelombang bumi adalah alat penangkap bisikan bisikan iblis dimana Allah telah menjadikan Iblis sebagai pemancar ilham ilham keburukan yang hakikatnya datang dari Allah.


Ayat selanjutnya Allah menjelaskan, “ Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa itu “, yaitu orang yang mampu menginstal dirinya dengan software langit yaitu Al Qur’an. Kenapa beruntung ? karena hanya dengan mengamalkan isi kandungan Al Qur’anlah jiwa manusia menjadi bersih. Sedangkan apabila jiwa manusia telah bersih maka ia akan menjadi manusia suci dan mulia. Dan apabila ia telah menjadi orang suci dan mulia berarti ia telah memiliki sifat sifat dan karakter karakter malaikat langit atas. Dari kemiripan inilah kemudian terjadi resonansi antara dirinya dengan malaikat atas. Karena antara dirinya dan malaikat telah berada dalam satu frekuensi dan  satu gelombang yang sama.


Inilah The secret yang sesungguhnya. Inilah  THE LAW OF ATTARACTION yang sebenarnya.
Yaitu ketika jiwa manusia telah memiliki enerji positif langit karena telah terprogram Al Qur’an dalam dirinya, sehingga dengan sendirinya ia akan dapat menarik dan menankap energi positif langit yang dalam hal ini adalah ilham ilham kebaikan yang datang dari sisi Allah Melalui malaikat jibril yang dipancarkan langsung kedalam hatinya.


Akan tetapi pembaca yang budiman, lihatlah kelanjutan ayat ini , “ Dan seungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” Kenapa ?  Karena ia tidak mau memogram Al Qur’an didalam dirinya sehingga menjadi kotor dan hina. Karena kotor dan hina ia menjadi mirip dengan sifat sifat dan karakter iblis. Sehingga dengan demikian ia menjadi satu gelombang dan satu frekuensi dengan iblis.


Inilah the secret yang sesungguhnya. Inilah THELAW OF ATTRACTION yang sebenarnya.
Yaitu ketika jiwa manusia telah terasuki energi negatif bumi karena ia tidak mau memogram Al qur’an dalam dirinya. Maka dengan sendirinya ia akan menarik dan menangkap energi negatif bumi yaitu bisikan bisikan kejahatan dari iblis dan setan


Inilah yang di jelaskan oleh Allah dalam surat Al Hijr ayat 39-42 :

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ * قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ * إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.”

Perhatikan ayat yang terahir ini,  “ Sesungguhnya hamba hambaku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang orang yang mengikuti kamu, yaitu orang orang sesat.” 


Inilah dalil bahwa orang yang bisa menerima dan menangkap bisikan syetan hingga dapat di pengaruhi dan dikuasai oleh syetan adalah orang yang mengikuti setan yaitu mengikuti sifat sifat dan karakter setan.


Adapun orang orang yang mukhlis adalah orang orang yang tidak ada jalan bagi setan untuk mempengaruhinya. Hal ini disebabkan bahwa di dalam diri mereka tidak ada sedikitpun sifat sifat iblis dan setan yang terakses, sehingga dengan sendirinya ilham ilham dari malaikatlah yang senantiasa menuntunnya pada jalan yang benar. Bukan dari iblis dan setan.



Law Of Attraction Langit

Hukum tarik menarik menyatakan ;   “ Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya”. Inilah yang di perkenalkan oleh Rhonda Byrni dalam bukunya "The scret" yang lagi menggemparkan dunia saat ini.


 Ini menjelaskan kepada kita mengapa seseorang senang berkumpul dengan mereka yang satu hobi. Begitu pula ketika anda memutar tombol tunning radio ke 107,7 FM, maka siaran radio 107,7 FM lah yang akan anda dengar, karena sinyal menara radio dan di pesawat radio anda sama.


 Allah swt, Pencipta manusia dan alam semesta ini telah menurunkan kitabnya kepada manusia yang terpilih, sebagai petunjuk kepada manusia untuk meraih kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Didalam kitab inilah diungkap segala rahasia kehidupan, termasuk rahasia kebahagiaan manusia. Sebelum Rhonda Byrni menulis bukunya The scret, Allah swt telah menurunkan Al Qur'an yang menjelaskan rahasia ini jauh lebih luas dan lebih jelas.


 Allah swt menciptakan manusia dengan memiliki potensi positif dan negatif. Dan sebelumnya Allah telah menciptakan Malaikat dengan hanya memiliki potensi Positif. Disamping itu Allah juga telah menciptakan iblis dengan memiliki hanya potensi negatif. Al Qur'an turun dengan membawa program program langit dimana apabila manusia berhasil memogram dirinya atau melalui perantara orang lain dengan program ini, maka terjadilah kesamaan sifat sifat dirinya dengan sifat sifat malaikat langit atas.


Yaitu,  (1) memiliki tauhid dan keimanan yang kuat, (2) selalu suci dan bersih, (3) selalu tunduk dan berserah diri kepada Allah, ($) merdeka dari jajahan hawa nafsu, dan (5) selalu bersikap adil dan penuh kasih sayang kepada sesama makhluk.

Kadaan seperti ini  membuat dirinya menjadi satu gelombang dan satu frekuensi dengan para malaikat dan terjadi resonansi diantara keduanya. Dan selanjutnya ia akan selalu menerima ilham ilham positif dari malaikat yang datang dari Allah. Bahkan para malaikat akan turun langsung menemaninya, menjaganya dan selalu mendorongnya pada kebaikan.


 Sebagaimana hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an surat Al Fushshilat ayat 30-33 sebagai berikut :


 إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ () نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ () نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Sebaliknya,  manakala manusia gagal untuk memprogram dirinya dengan program langit ini, maka manusia akan terjadi kemiripan dengan sifat sifat binatang bahkan terjadi kemiripan dengan sifat sifat iblis. Sehingga jadilah manusia itu seperti binatang dan iblis, kemudian Allah menjadikan setan dan iblis sebagai teman setianya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

 Sebagaimana di jelaskan dalam Al Qur'an. Surat Az zukhruf ayat 36 sebagai berikut :


 وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ () وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ () حَتَّى إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ () وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ ()


 “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)." (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.”


 Dalam Surat Al Fushshilat ayat 25 Allah juga menjelaskan :


 وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاءَ فَزَيَّنُوا لَهُمْ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ


“Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” ( Yang dimaksud dengan yang ada di hadapan ialah nafsu dan kelezatan di dunia yang sedang dicapai, sedang yang dimaksud dengan di belakang mereka ialah angan-angan dan cita-cita yang tidak dapat dicapai ).

Mungungkap Rahasia Syari'at Langit

Allah SWT. Berfirman dalam Al Qur’an, surat ayat :

 الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ()رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ () وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “

(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ", Rasulullah SAW bersabda :

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِذَا قَضَى رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَمْرًا سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ، ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ ، ثُمَّ سَأَلَ أَهْلُ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ حَمَلَةَ الْعَرْشِ : مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ؟ فَيُخْبِرُونَهُمْ ، ثُمَّ يَسْتَخْبِرُ كُلُّ سَمَاءٍ السَّمَاءَ الَّتِي تَلِيهَا حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى هَذِهِ السَّمَاءِ " .

“Ketika Allah menetapkan sebuah keputusan, para malaikat pemikul Arasy (Singgasana ) bertasbih memuji-Nya. Kemudian para penghuni langit yang lebih rendah juga bertasbih, sampai pujian para penghuni langit yang lebih rendah itu mencapai dunia. Kemudian para malaikat yang berada di bawah malaikat malaikat pemikul Arasy itu bertanya, “ Apakah yang dikatakan oleh Tuhan-Mu?” Para malaikat yang lebih tinggi memberi tahu mereka, apa apa yang Dia perintahkan dan para penghuni langit memberitahukan satu sama lain hingga berita itu sampai ke para penghuni bumi. Dalam riwayat yang lain di sebutkan : “Ketika Allah memutuskan sebuah perintah dilangit, para malaikat mengepak ngepakkan sayap mereka karena mematuhi perkataan-Nya. Mengeluarkan suara seperti gemerincingnya sebuah rantai besi yang menyentuh batu batu halus. Ketika kekaguman telah lepas dari hati mereka, mereka bertanya satu sama lain, “ Apakah yang dikatakan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab, “Kebenaran, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. “ Dalam hadis lain Rasulullah bersabda :

إِنِّي قُمْتُ مِنَ اللَّيْلِ فَتَوَضَّأْتُ وَصَلَّيْتُ مَا قُدِّرَ لِي ، فَنَعَسْتُ فِي مُصَلايَ ، حَتَّى اسْتَثْقَلْتُ ، فَإِذَا أَنَا بِرَبِّي فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، فَقُلْتُ : لَبَّيْكَ يَا رَبِّ ، قَالَ : فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ الأَعْلَى ؟ قَالَ : قُلْتُ : لا أَدْرِي ، قَالَهَا ثَلاثًا ، قَالَ : فَرَأَيْتُهُ وَضَعَ كَفَّهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ ، حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ أَنَامِلِهِ ، بَيْنَ ثَدْيَيَّ ، فَتَجَلَّى لِي كُلُّ شَيْءٍ وَعَرَفْتُهُ ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، قَالَ : قُلْتُ : لَبَّيْكَ ، قَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، قُلْتُ لَبَّيْكَ رَبِّ ، قَالَ : فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ الأَعْلَى ؟ قَالَ : قُلْتُ فِي الْكَفَّارَاتِ ، قَالَ : وَمَا هُنَّ ؟ قُلْتُ : الْمَشْيُ عَلَى الأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ ، وَجُلُوسٌ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ ، وَإِسْبَاغُ الْوضُوءِ حَتَّى الْكَرِيهَاتِ ، قَالَ : وَمَا الدَّرَجَاتُ ؟ قُلْتُ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ ، وَلِينُ الْكَلامِ ، وَالصَّلاةُ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

 Aku bangun dimalam hari dan mengambil air wudhu kemudian sholat, namun aku merasa mengantuk dalam shalatku, sehingga akupun tertidur . tuhanku menghampiri, Maha suci dan Maha Tinggi Dia, dalam bentuk yang paling baik dan berkata, Wahai Muhammad.” Aku menjawab, “ Ya Tuhanku, aku penuhi panggilan-Mu. Tuhan berkata “ apakah yang diperselisihkan oleh dewan malaikat tertinggi? ( al Malaul A’la )? Aku menjawab, Aku tidak tahu.” Dia berkata begitu tiga kali, kemudian meletakkan telapak tangan-Nya diantara dua bahuku. Sehingga Aku merasakan dingin jari jemari-Nya menembus dadaku. Kemudian segala sesuatu diperlihatkan kepadaku sehingga aku mengerti. Dia berkata lagi, Wahai muhammad.” Aku menjawab, “Ya Tuhanku, aku penuhi panggilan-Mu. Dia kemudian berkata, “ Apakah yang diperselisihkan oleh dewan malaikat tertinggi? ( al Malaul A’la )? Aku menjawab, “ Mereka berselisih tentang perbuatan perbuatan yang dapat menghapus dosa ( kaffarat ). Dia berkata, “Apa sajakah itu ?” Aku menjawab, “ Berjalan kaki untuk melaksanakan shalat berjamaah, duduk dimasjid setelah mengerjakan shalat, dan menyempurnakan wudhu walau dalam keadaan sulit.” Dia berkata lagi, Apakah yang mereka perbincangkan berikutnya?” Aku menjawab, “ Mengenai tingkatan tingkatan ( amal amal shaleh ).” Dia berkata, “ Apakah itu?” Aku menjawab, “ Memberikan makan, berkata yang lembut, dan salat dimalam hari ketika orang orang terlelap tidur. ( Misykat, Hal 151 ) Dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda :


 إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُأَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ.رواه البخاري


 “ Sesungguhnya jika Allah membenci seseorang, Dia memanggil Jibril dan berkata, “ Aku mencintai si fulan, karena itu cintailah dia! “ Dan Jibrilpun kemudian mencintainya. Kemudian setelah itu Jibril mengumumkannya di langit seraya berseru, “ Allah telah mencintai si fulan, karena itu cintailah dia! “ Para penghuni langitpun turut mencintainya, kemudian keberhasilan di muka bumi terbentang untuknya. ( HR. Bukhari ) Nabi saw bersabda : “Para malaikat berdoa untuk salah seorang diantara kamu selama ia masih duduk di tempat salatnya, dengan berkata, “Ya Allah, berikanlah rahmat kepadanya, Ya Allah ampunilah dia, “Ya Allah, kasihanilah dia, “ selama ia tidak merusak atau membatalkan wudhunya. Beliau juga bersabda ; “ tiada hari ketika orang bangun dari tidurnya kecuali dua malaikat turun, dan salah seorang dari mereka berkata, “ Ya Allah, berilah balasan yang baik kepada orang yang dermawan. Dan malaikat yang lain berkata, “ Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang yang kikir. “


 Keterangan Syaikh Waliyullah Dihlawiy setelah membahas hadits hadits diatas dalam kitabnya Hujjatullah Al Balighah, ia mengatakan, “ Ketahuilah, sungguh telah banyak diriwayatkan dalam hadits bahwa Allah Swt. Memiliki hamba hamba yang paling baik diantara para malaikat dan yang paling dekat kehadirat-Nya. Mereka tidak henti hentinya mendoakan orang orang selalu memperbaiki dirinya ( ishlah diri ) serta berusaha memperbaiki orang lain ( mengishlah masyarakat ), sehingga doa doa para malaikat tersebut menjadi sebab bagi turunnya keberkahan dan rahmat kepada mereka. Para malaikat tersebut juga selalu mengutuk orang orang yang bermaksiat kepada Alllah dan menyebarluaskan kejahatan, sehingga kutukan mereka menjadi sebab bagi kesedihan dan penyesalan yang selalu melekat dalam jiwa orang orang tersebut.


 Doa do’a merekapun ( malaikat atas ) menyebabkan munculnya ilham pada para malaikat yang tingkatannya ada di bawah mereka ( al Mala’ al Safil ), sehingga mereka turut membenci dan memurkai para pelaku kejahatan tersebut dan mendoakan keburukan bagi dirinya, baik di dunia ini maupun ketika pakaian tubuh duniawinya telah di tanggalkan setelah kematiannya. Para Malaikat tertinggi itu ( al Mala’ al A’la ) adalah utusan dan perantara antara Allah dan hamba hamba-Nya. Dan mereka mengilhamkan kebaikan kedalam hati ummat manusia. Jelasnya, mereka itu merupakan sebab bagi munculnya dorongan hati yang baik dalam diri manusia melalui berbagai sebab akibat. Mereka juga selalu mengadakan pertemuan, dimanapun dan dengan cara bagaimanapun, sesuai dengan kehendak Allah.


 Pertemuan itu mereka sebut sebagai “ pertemanan tertinggi ( Rofiqul A’la ), lingkaran tertinggi ( Nadal A’la ), dan Dewan Malaikat tertinggi ( Malaul A’la ). Ruh ruh manusia yang utama, termasuk diantara kelompok malaikat tersebut dan bergabung dengan mereka. Seperti diungkapkan dalam firman Allah : يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ () ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً () فَادْخُلِي فِي عِبَادِي () وَادْخُلِي جَنَّتِي “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” Hal ini juga di perkuat oleh sabda Nabi saw.: “ Aku melihat Ja’far ibn Abi Thalib sebagai seorang malaikat yang sedang terbang mengepakkan sayapnya bersama para malaikat lainnya.” Kepada merekalah pertama kali, keputusan Tuhan ( qadha’ ) turun dan perintah ( amr ) ditetapkan. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya: فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ () أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, Dsini pula, hukum hukum syari’at dalam beberapa aspeknya, ditentukan.